Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Kantor pusat PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT). (dok. Waskita)
Kantor pusat PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT). (dok. Waskita)

Intinya sih...

  • PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) rugi Rp3,17 triliun pada kuartal III-2025.

  • Penyebab utamanya adalah penyusutan pada pendapatan usaha.

  • Kenaikan terjadi pada pendapatan jalan tol.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Emiten konstruksi pelat merah, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), mengalami penurunan kinerja pada sembilan bulan pertama 2025, seperti terlihat pada laporan keuangannya. Kerugian perusahaan lebih besar 5,74 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya dari Rp3 triliun menjadi Rp3,17 triliun.

Sementara itu, rugi per sahamnya mencapai Rp110,21 untuk setiap lembarnya, menyusut dari Rp104,22.

Peningkatan pada kerugian tersebut terjadi karena pendapatan WSKT pada kuartal III-2024 menyusut 22,08 persen menjadi Rp5,28 triliun dari Rp6,78 triliun.

Faktanya, hampir seluruh segmen pendapatannya mengalami penurunan, meliputi pendapatan jasa konstruksi, penjualan precast, pendapatan properti, penjualan infrastruktur, pendapatan hotel, hingga sewa gedung dan peralatan.

Namun, pada salah satu segmen pendapatannya, yakni jalan tol, terjadi kenaikan dari Rp834,62 miliar pada kuartal III-2024 menjadi Rp859,32 miliar pada kuartal III-2025.

Meski demikian, beban pokok pendapatan turun 25,60 persen menjadi Rp4,30 triliun.

Pada sisi laba bruto perusahaan, terjadi penurunan tipis 1,53 persen dari Rp995,16 miliar pada kuartal III-2024 menjadi Rp979,97 miliar.

Kemudian, beban lain-lain naik menjadi Rp638,82 miliar dari Rp133,32 miliar, dan pendapatan bunga perseroan turun menjadi Rp421,43 miliar dari Rp664,68 miliar.

Jumlah ekuitas perseroan turun 113,02 persen menjadi negatif Rp364,63 miliar, dan liabilitas turun 2,49 persen menjadi Rp67,55 triliun.

Total aset perseroan turun 6,78 persen menjadi Rp71,93 triliun dari Rp77,15 triliun.

Waskita masih berkonsentrasi menjalankan transformasi perusahaan demi meningkatkan kinerja secara berkelanjutan. Transformasi ini mencakup empat pilar utama:

  • Stabilitas keuangan melalui restrukturisasi yang tengah berjalan.

  • Kembali pada bisnis inti sebagai kontraktor murni dan menghindari proyek investasi.

  • Penguatan tata kelola perusahaan yang baik secara menyeluruh.

  • Peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui sertifikasi pegawai.

Hingga saat ini, saham WSKT masih disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Editorial Team