Jakarta, FORTUNE - Nilai tukar rupiah sempat menembus level Rp15 ribu per dolar Amerika Serikat (AS). Depresiasi terjadi karena ketidakstabilan ekonomi dunia, saat-saat investor lebih memilih menggelontorkan dana untuk instrumen safe haven.
Nilai tukar saat ini mengacu pada Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, yakni kurs referensi dari dasar transaksi perdagangan menggunakan valuta asing. Pada Kamis (7/7), rupiah menguat 14 poin ke level Rp14.985 per dolar AS pada pagi hari, dari level di penutupan perdagangan sebelumnya, yaitu Rp14.999.
Namun demikian, risiko pelemahan rupiah tetap diwaspadai. Fenomena depresiasi rupiah itu membawa dampak bagi perekonomian dalam negeri. Apakah itu?