ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Jason Briscoe)
Sebelum memulai investasi di saham blue chip, Anda perlu mengenali karakteristik atau kriteria dari saham ini. Berikut beberapa di antaranya:
Saham perusahaan yang kapitalisasinya besar
Kapitalisasi adalah harga perusahaan jika dibeli secara utuh. Cara menghitungnya adalah dengan mengalikan harga saham perusahaan tersebut dengan jumlah seluruh lembar sahamnya yang beredar di pasar.
Biasanya saham blue chip memiliki kapitalisasi di atas Rp10 triliun.
Saham yang bertahan lama di bursa
Karakter ini dapat dijadikan dasar pengamatan untuk menentukan saham blue chip. Lamanya sebuah saham bertahan di bursa biasanya diiringi peningkatan laba dan perkembangan signifikan.
Bila beberapa hal ini terpenuhi, saham tersebut kemungkinan bisa dikategorikan sebagai blue chip.
Saham yang ramai diperdagangkan
Saham blue chip umumnya adalah saham yang aktif diperdagangkan. Walaupun tidak seluruhnya, biasanya banyak investor perorangan atau lembaga yang memiliki dan memperdagangkan saham ini.
Saham dari perusahaan market leader
Parameter ini adalah cara termudah untuk menentukan sebuah saham dapat dikategorikan sebagai saham blue chip atau bukan.
Perusahaan yang menjadi market leader di sektornya memiliki produk yang banyak digunakan masyarakat dan dapat dikatakan memonopoli pasar. Dengan kondisi ini, biasanya perusahaan itu sudah mapan dari sisi finansial dan fundamental.