Jakarta, FORTUNE - Grab Holdings Inc. membukukan kerugian berlipat ganda, menjadi menjadi US$1,1 miliar pada kuartal akhir 2021 dari yang sebelumnya US$635 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Saham perusahaan terperosok 37 persen pada penutupan perdagangan Kamis (3/3) atau Jumat (4/3) WIB.
Kendati Gross Merchandise Value (GMV) Grab meningkat 26 persen (yoy) menjadi US$4,5 miliar yang salah satunya terdorong oleh pertumbuhan layanan pengiriman (52 persen), tak serta merta membuat kinerja perusahaan cemerlang.
Grab membukukan penurunan pendapatan 44 persen (yoy) menjadi US$122 juta; yang berada jauh di bawah konsensus analis, yakni US$167 juta menurut data Refinitiv.
Kerugiannya pun meningkat dari US$635 juta menjadi US$1,1 miliar pada kuartal keempat 2021. Salah satu sebabnya: biaya yang berkaitan dengan aksi pencatatan Grab. Tak hanya itu, kerugian EBITDA yang disesuaikan juga meningkat dari US$102 juta menjadi US$305 juta.
Mengutip laman Reuters, Grab secara agresif berinvestasi dengan meningkatkan insentif guna menarik minat pengemudi, menjelang pemulihan layanan transportasi dari level terendah selama pandemi.