Saham Naik Saat Debut, Ini Rencana Nusantara Sawit Sejahtera
Jakarta, FORTUNE - PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) telah mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (10/3). Sahamnya pun menguat 6,30 persen di hari perdana perdagangan.
Melansir RTI Business, harga saham NSSS bergerak di kisaran Rp126 sampai dengan Rp138 sepanjang hari ini. Total volume transaksinya mencapai Rp1,07 miliar, dengan nilai transaksi Rp140,20 miliar dan frekuensi transaksi 43.647 kali.
Di hari pertama perdagangan ini, rata-rata harga saham NSSS adala Rp131,30. Rasio price to earning-nya mencapai 11,25 kali. Sementara rasio price to book value adalah 5,74 kali. Kapitalisasi pasarnya pun mencapai Rp3,21 triliun.
Berikut informasi detail terkait IPO dan penggunaan dananya:
Detail IPO NSSS
Adapun, perseroan menawarkan 3,56 miliar saham kepada publik dalam aksi initial public offering (IPO). Itu setara 15 persen dari modal disetor setelah penawaran umum perdana saham.
Nilai nominal saham mencapai Rp50 per lembar, dengan harga penawaran Rp127 per lembar. “Itu berarti dana yang kami himpun melalui IPO mencapai Rp453,16 miliar,” kata Presiden Direktur Nusantara Sawit Sejahtera, Teguh Patriawan, Jumat.
Penawaran awal saham NSSS telah berlangsung pada 17–22 Februari 2023. Lalu berlanjut ke penawaran umum sejak 2–8 Maret 2023.
Menurut Teguh, NSSS membukukan kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 13,9 kali dalam masa penawaran umum.
Di luar saham, Nusantara Sawit Sejahtera juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak 1,78 miliar atau 8,82 persen. Setiap dua pemegang saham baru berhak membeli satu Waran Seri I perseroan. Jika terlaksana seluruhnya, maka dana yang terkumpul dari penerbitan waran berjumlah Rp338,98 miliar. Dana itu akan dipakai untuk belnja modal entitas anak.
Adapun, pemegang saham mayoritas NSSS sebelum IPO adalah PT Mitra Agro Dharma Unggul. Persentase kepemilikannya mencapai 59,11 persen. Selain itu, Teguh juga menguasai 17,12 persen saham. Ada pula PT Nusantara Makmur Lestari (10,75 persen), Yantoni Kerisna (6,14 persen), Thomas Tamppi (5,00 persen), dan PT Bina Palangka Makmur (1,88 persen).
Rencana penggunaan dana IPO Nusantara Sawit Sejahtera
Dana hasil IPO akan perseroan gunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi, pembiayaan penanaman baru, serta modal kerja anak usaha melalui penyertaan modal.
Salah satu entitas anak yang akan menerima suntikan modal adalah PT Borneo Sawit Perdana (BSP). Adapun, berikut ini alokasi penggunaan dana IPO NSSS oleh BSP:
- 33 persen untuk belanja modal demi membangun kelapa sawit seluas 40 hektare berkapasitas 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam, serta fasilitas pendukungnya.
- 9,4 persen untuk memenuhi modal kerja BSP dalam pembelian pupuk dan bahan kimia pertanian.
Anak usaha kedua penerima suntikan dana IPO adalah PT Bina Sarana Sawit Utama (BSSU), dengan alokasi:
- 47 persen untuk belanja modal dalam rangka penanaman baru perkebunan sawit, yang terdiri dari 15 persen untuk pembebasan lahan seluas 6.831 hektare.
- Sisa anggaran untuk proses pembibitan sampai dengan pemupukan selama periode belum menghasilkan.
Terakhir, PT Prasetya Mitra Muda akan menerima 10,6 persen dana hasil IPO sebagai pemenuhan modal kerja dan pembelian pupuk serta bahan kimia pertanian.