Jakarta, FORTUNE - Saham Netflix anjlok hingga 35 persen, setelah kehilangan 200 ribu pelanggan dibandingkan kuartal akhir 2021. Hal ini lantas menimbulkan berbagai efek domino.
Melansir Fortune.com, hingga pertengahan April saham Netflix telah turun 50 persen dari titik puncaknya pada Oktober 2021. Alhasil, kapitalisasi Netflix jadi tergerus lebih dari US$50 miliar per Rabu (20/4) waktu Amerika Serikat (AS).
Meskipun Netflix masih menjadi platform streaming terbesar dengan sekitar 222 juta pelanggan, para analis berpendapat, Netflix akan menghadapi tantangan berat untuk kembali pulih.
Bagaimana tidak? Tingkat pertumbuhan tahunan pelanggan Netflix merosot dari 13,6 persen jadi 6,7 persen. Imbasnya, laba bersih menyusut 6 persen karena biaya overhead, pemasaran, dan pengeluaran yang melebihi pendapatan.