Jakarta, FORTUNE - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mencatatkan laba bersih sepanjang 2023 sebesar Rp466 miliar, naik 11,6 persen dibandingkandengan periode yang sama pada 2022. Sementara itu, pendapatan perseroan pada 2023 mencapai Rp2,08 triliun, atau naik 17,6 persen secara tahunan.
Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo, mengatakan capaian positif ini seiring dengan perekonomian nasional yang masih terjaga, dalam hal ini pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2023 sebesar 5,04 persen.
"Pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2023 tumbuh sebesar 4,04 persen secara tahunan ditopang oleh konsumsi rumah tangga," kata Ananta, dalam konferensi pers kinerja SMF 2023, Kamis (4/4).
Selanjutnya, Ananta mengatakan SMF telah merealisasikan transaksi sekuritisasi aset bersama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan total nilai Rp925 miliar.
Sekuritisasi bertujuan mendukung pertumbuhan pasar pembiayaan perumahan di Indonesia untuk mewujudkan kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat.
Dari laporan perusahaan, sepanjang tahun lalu beban SMF mencapai Rp1,62 triliun, naik 19,12 persen dibandingkan dengan beban 2022 yang sebesar Rp1,36 triliun.
Hingga Desember 2023, SMF mencatatkan aset Rp 45,7 triliun. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar 38,69 persen dari aset perusahaan pada 2022 sebesar Rp 32,95 triliun dan meningkat 35,53 persen jika dibandingkan 2021 sebesar Rp 33,72 triliun.
Hal ini membuktikan aset SMF dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Di sisi lain liabilitas perusahaan sepanjang 2023 tercatat Rp27,47 triliun, melonjak 65,78 persen jika dibandingkan dengan 2022 yang sebesar Rp16,63 triliun. Sementara itu, ekuitas perusahaan sepanjang 2023 mencapai Rp18,23 triliun, naik 11,7 persen dibandingkan dengan 2022 sebesar Rp16,32 triliun.