Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Lahan perkebunan kelapa sawit (Pexels/Pok Rie)
Lahan perkebunan kelapa sawit (Pexels/Pok Rie)

Intinya sih...

  • Akuisisi ditujukan untuk meningkatkan produksi.

  • Aksi tersebut juga memperkuat posisi SSMS dalam persaingan usaha.

  • Pendanaan transaksi ini diperoleh melalui pembiayaan eksternal.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) menyatakan akuisisi PT Sawit Mandiri Lestari (SML) akan meningkatkan pertumbuhan produksi sebesar 8 persen. Akuisisi dinilai dapat memberikan nilai tambah bagi investor dan menjadi strategi penting dalam membangun keunggulan jangka panjang pada industri kelapa sawit.

“Selain itu, akuisisi ini dapat memperkuat posisi perseroan menjadi lebih kompetitif dan memperluas area luas lahan perkebunan kelapa sawit perseroan,” ujar Corporate Secretary SSMS, Deni Agustinus Damayanto, dalam keterbukaan informasi, Rabu (22/10).

Lahan kebun milik SML berada dalam wilayah yang sama dengan lahan SSMS, plus usia tanaman yang masih muda. Kondisi tersebut menguntungkan dalam upaya menambah produksi kelapa sawit dan mempercepat ekspansi geografis demi peningkatan kinerja perseroan.

Opsi akuisisi saham SML diambil agar perseroan dapat memperoleh hak atas luas wilayah dan juga perizinan pengelolaan lahan kebun kelapa sawit dari PT SML, alih-alih mengakuisisi lahan saja. Dengan demikian, SSMS dapat menghemat waktu karena proses perizinan dan administrasi yang lebih cepat, ketimbang harus mengakuisisi lahan perkebunan secara langsung.

“Selain itu, langkah ini juga berkontribusi dalam mengendalikan risiko pada rantai pasok,” ujarnya.

Perseroan mengakuisisi 98.328 saham atau 63,40 persen kepemilikan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT SML dari PT Citra Borneo Indah dengan harga Rp1,6 triliun, yang merupakan hasil kesepakatan antara perseroan dan pemilik PT SML.

Setelah akuisisi selesai, PT SML menjadi bagian dari grup perseroan, sehingga dapat menjamin ketersediaaan bahan baku tandan buah segar (TBS) dan crude palm oil (CPO) untuk grup perseroan dan dapat menekan biaya produksi.

Dalam keterbukaan informasi, perseroan menjelaskan pendanaan dari transaksi ini diperoleh melalui pembiayaan eksternal, yakni pinjaman perbankan.

Pada perdagangan hari ini, saham SMSS ditutup naik 15 poin atau 0,88 persen menjadi Rp1.715.

Editorial Team