Jakarta, FORTUNE – PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) mencatatkan peningkatan penyaluran kredit sebesar 14,7 persen mencapai Rp2,75 triliun secara tahunan, pada kuartal pertama 2024. Kinerja perbankan digital yang berfokus pada segmen ritel dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ini pun berpeluang semakin meningkat.
Head of Research PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas, mengatakan bahwa persepsi risiko tinggi dan kurangnya informasi keuangan membuat umumnya bank konvensional ragu memberikan pinjaman kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Hal ini memberi ruang bagi bank digital seperti Amar Bank yang sejak awal sudah fokus membangun fundamentalnya untuk mengisi posisi ini,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (19/7).
Menurutnya, bank digital seperti AMAR dapat menjangkau nasabah yang belum terlayani melalui platform digital dan jaringan agen yang luas. Selain itu, proses onboarding yang mudah dan cepat membuat layanan ini lebih menarik bagi UMKM.
Berdasarkan kajian Kiwoom Sekuritas, penyaluran kredit AMAR ke sektor UMKM memenuhi 52 persen dari total kredit yang disalurkan. Sementara itu, rasio Non-Performing Loan (NPL) Amar Bank juga berada di posisi paling rendah selama 3 tahun terakhir yakni 0,84 persen di Q1/2024, menggambarkan kesuksesan strategi penyaluran kredit yang memenuhi prinsip prudent.
Dengan kinerja perusahaan yang solid, Kiwoom Sekuritas menyematkan rekomendasi beli saham AMAR, dengan potensi kenaikan sebesar 42,8 persen dibandingkan harga pada penutupan pasar 1 Juli 2024 sebesar Rp210 per saham.