Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,22 persen ke level 8.184 pada Kamis (30/10). Bagaimana dengan proyeksi laju IHSG pada Jumat (31/10)?
Technical Analyst BRI Danakreksa Sekuritas (BRIDS), Reza Diofanda, mengatakan, penguatan IHSG pada perdagangan Kamis didukung oleh sektor teknologi, energi, dan keuangan. Itu ditopang oleh sentimen positif dari pemangkasan suku bunga The Fed dan rilis kinerja emiten kuartal-III 2025.
"Meski sentimen masih terjaga, pergerakan IHSG diperkirakan terbatas dengan potensi aksi ambil untung di kisaran support dan resisten 8.200," kata Reza dalam riset hariannya.
Ia memproyeksi IHSG hari ini bergerak di kisaran support 8.088 dan resisten tersebut. Daftar saham pilihannya adalah KLBF, UNTR, INCO, dan MDKA.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG hari ini melaju di rentang support 8.050, pivot 8.200, dan resisten 8.250. Secara teknikal, histogram negatif MACD sedikit menyempit dan stochastic RSI membentuk Golden Cross di area pivot. IHSG berpotensi menguji level 8.250, namun rentan pullback jangka pendek karena profit taking menjelang akhir pekan dan menguji MA20 di 8.153.
"IHSG diperkirakan bergerak sideways pada kisaran 8.150-8.250 di perdagangan Jumat (31/10)," kata tim riset Phintraco Sekuritas.
Daftar saham yang masuk pantauan mereka hari ini, mencakup: PGAS, ITMG, INCO, TOWR, SCMA, dan EMTK.
Indeks di bursa Asia ditutup beragam di mana indeks Kospi mencapai rekor tertinggi sedangkan indeks di bursa Tiongkok dan Hong Kong melemah (30/10). Seperti yang diperkirakan, Bank of Japan mempertahankan suku bunga acuannya tetap di level 0,5 persen (30/10), mempertahankan suku bunga pinjaman pada level tertinggi sejak 2008.
Presiden Trump akhirnya melakukan pertemuan dengan Presiden Xi di Busan, Korea Selatan pada Kamis pagi (30/10). Hasil dari pertemuan tersebut diantaranya AS akan mengurangi tarif impor yang terkait dengan perdagangan obat fentanil menjadi 10 persen dari sebelumnya 20 persen sehingga total tarif impor yang dikenakan pada Tiongkok akan diturunkan menjadi 47 persen dari 57 persen.
AS juga akan menunda penerapan perluasan pembatasan pada perusahaan Tiongkok yang masuk daftar hitam. Sedangkan Tiongkok akan menunda pembatasan ekspor mineral tanah jarang selama setahun. Selanjutnya Presiden Trump berencana berkunjung ke Tiongkok pada April, diikuti oleh kunjungan Presiden Xi ke AS.
