Sentimen Makro Mereda, Pasar Kripto Prospektif pada Februari

Jakarta, FORTUNE – Tokocrypto menaksir positif prospek pasar aset kripto pada Februari ini seiring dengan sentimen makroekonomi yang mereda, termasuk soal suku bunga. Namun, platform jual beli itu menyatakan investor kelas aset ini masih akan bersikap hati-hati dan waspada.
Dalam siaran persnya, Tokocrypto menyebut pasar aset kripto memasuki 2023 dengan kinerja yang positif. Buktinya, Bitcoin, yang merupakan aset kripto terbesar, mampu membukukan keuntungan lebih dari 35 persen pada Januari.
Kapitalisasi pasar kripto aset kripto secara keseluruhan sanggup melampaui angka US$1 triliun setelah menghabiskan beberapa bulan di bawah US$900 miliar.
Tim Riset Tokocrypto memproyeksikan bahwa Februari kemungkinan besar masih menjadi periode yang baik untuk pasar aset kripto. Jika berkaca pada pengalaman sebelumnya, kinerja pasar aset kripto selalu positif pada periode tersebut. Sebagai misal, pada Februari tahun lalu Bitcoin mampu tumbuh 12,21 persen secara bulanan. Bahkan, pada Februari 2021, kenaikannya mencapai 36,78 persen.
"Kami optimistis pasar kripto pada Februari 2023 masih dalam tren kenaikan. Terlepas dari situasi makroekonomi ke depan, dari indeks Bitcoin Monthly Returns, aset kripto itu selalu untung di Februari. Namun, investor juga patut waspada dengan efek dari kebijakan moneter Fed," begitu keterangan Tim Riset Tokocrypto, Selasa (31/1).
Fed akan menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 31 Januari sampai 1 Februari. Bank sentral Amerika Serikat itu kemungkinan besar akan kembali menaikkan suku bunga, meski tidak agresif, dengan target kenaikan 25 basis poin, dari 4,5 persen menjadi 4,75 persen.
“(Rapat Fed) ini jadi salah satu momentum penentu pergerakan ekonomi dunia,” katanya.