Jakarta, FORTUNE - PT Astra International Tbk (ASII) dikabarkan bakal membeli PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) melalui entitas anaknya, PT Sedaya Multi Investama (SMI). Untuk merealisasikan aksi korporasi ini, perusahaan bakal merogoh kocek Rp3,87 triliun. Seperti apa profil BJJ sehingga menarik perhatian Astra?
Adalah konglomerat Iskandar Widyadi, pemilik awal BJJ sejak 1984. Ia dan keluarganya memiliki seluruh saham perusahaan dengan kepemilikan 70,91 persen saham lewat PT Widya Raharja Dharma dan 29,09 persen lewat PT Adikarta Graha.
BJJ berawal dari Bank Pasar yang didirikan pada 1971 dengan nama PT Bank Pasar Warga Grogol di Jakarta. Pada 1975, bank itu mengganti wajah dan nama jadi PT Bank Pasar Warga Gembira. Transformasi berikutnya terjadi pada 1976 dengan perubahan nama menajdi PT Bank Pasar Jasa Jakarta.
Kepemilikan Iskandar meningkat lagi per 1989, lalu bank itu berganti menjadi PT Bank Jasa Jakarta.
Pada akhir 2021, fintech Hong Kong—WeLab Ltd—memutuskan membeli 24 persen saham bank yang berdiri hampir empat dekade lalu tersebut.