Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi pabrik PT Sido Muncul di Semarang, Jawa Tengah. (www.lldikti6.kemdikbud.go.id)
Ilustrasi pabrik PT Sido Muncul di Semarang, Jawa Tengah. (www.lldikti6.kemdikbud.go.id)

Intinya sih...

  • Jangka waktu pembelian kembali saham tiga bulan setelah 23 September 2025.

  • Buyback dilakukan karena harga saham belum mencerminkan kinerja perseroan.

  • Perseroan akan menyimpan saham yang dibeli kembali sebagai saham treasuri.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) melanjutkan aksi buyback saham dengan anggaran sebesar Rp56 miliar. Periode buyback akan dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan setelah 23 September 2025.

Dana yang digunakan perseroan untuk melakukan pembelian kembali itu berasal dari kas perseroan, dan dipastikan bukan berasal dari dana hasil penawaran umum, pinjaman, ataupun utang. 

“Dana tersebut merupakan sisa biaya pembelian kembali saham sesuai dengan keterbukaan informasi tanggal 20 Maret 2025 dan 20 Juni 2025,” demikian manajemen SIDO dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (23/9).

Faktor yang mendorong buyback adalah pertimbangan bahwa harga saham perseroan saat ini belum mencerminkan harga yang wajar berdasarkan kinerja perseroan.

Perkiraan jumlah lembar saham yang akan dibeli adalah 0,35 persen atau 103,70 juta lembar saham dari total lembar saham yang telah dikeluarkan oleh perseroan. Pembelian kembali saham akan dibatasi hingga harga maksimal Rp760 per lembar.

Perseroan berencana menyimpan saham yang telah dibeli kembali sebagai saham treasuri.

Emiten biasanya melakukan buyback ketika harga sahamnya dianggap undervalued dengan tujuan menjaga harga saham agar tidak semakin turun.

“Saham yang telah dibeli kembali tidak dapat digunakan untuk mengeluarkan suara di dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan tidak memperhitungkan dalam menentukan jumlah kuorum. Saham-saham tersebut juga tidak berhak mendapatkan pembagian dividen,” ujarnya.

Perseroan meyakini pembiayaan atas pembelian kembali saham tidak akan berdampak signifikan pada penurunan pendapatan perseroan, karena perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang memadai untuk operasionalisasinya.

Dalam aksi ini, SIDO menunjuk PT Mandiri Sekuritas dalam melakukan pembelian kembali melalui perdagangan di Bursa Efek Indonesia selama periode pembelian.

Pada Maret 2025, SIDO sempat mengumumkan tentang penyiapan anggaran sebesar Rp300 miliar untuk melakukan buyback.

Pada perdagangan hari ini, saham SIDO naik 5 poin atau 0,92 persen menuju posisi Rp550. 

Editorial Team