Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali terkoreksi pada Kamis (27/1) pagi, setelah sempat menguat 0,49 persen di level 6.600 pada akhir perdagangan Rabu (26/1). Indeks diramal kembali tertekan seiring sentimen kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) serta lonjakan kasus Covid-19.
Bank Sentral AS atau The Fed memberi sinyal kuat meningkatkan suku bunga pada Maret 2022 untuk mengatasi inflasi. Ini merupakan kenaikan yang pertama kali setelah bank sentral memangkas suku bunga bunga hingga nol akibat pandemi.
Investor pun masih bersikap wait and see, sehingga ketidakpastian pasar terus berlanjut. Dengan sentimen ini, dia memperkirakan IHSG akan berkisar di rentang support 6.531–6.565 dan resistance 6.617–6.635. “Secara teknikal pergerakan masih dalam tren pelemahan jangka menengah,” kata Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper, dikutip Kamis (27/1).
Meski demikian, penguatan harga komoditas diharapkan masih bisa menopang pergerakan IHSG di perdagangan hari ini, seperti yang terjadi sehari sebelumnya.
Beberapa saham yang Dennies rekomendasikan untuk disoroti hari ini, di antaranya: MNCN, PTPP, DSNG, YELO, AMRT, PGAS, WSKT, dan HMSP.