MARKET

Airlangga ungkap Tantangan dan Keunggulan Komoditas Sawit

Sawit berkontribusi terhadap 16 juta tenaga kerja

Airlangga ungkap Tantangan dan Keunggulan Komoditas SawitFortune Indonesia
07 October 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, tantangan yang dihadapi industri minyak sawit Indonesia dalam kompetisi perdagangan minyak nabati dunia semakin kompleks. Salah satu yang ia soroti ialah adanya kebijakan Eropa terhadap minyak sawit sehingga memengaruhi Indonesia sebagai produsen terbesar minyak sawit dunia. 

"Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia atau Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) diharapkan dapat menjadi hal yang bisa diterima secara global," kata Airlangga melalui keterangan resminya di Jakarta, (5/10). 

Di samping itu, pengembangan pola-pola kemitraan juga masih perlu dilakukan guna menjawab tantangan dan memperkuat supply chain. Dengan begitu, petani kebun juga mendapatkan fasilitas terutama untuk meningkatkan produktivitas sekaligus bisa mendapatkan pembiayaan. 

Sawit berkontribusi terhadap 16 juta tenaga kerja

Pihaknya juga mencatat, industri kelapa sawit nasional telah berkontribusi mengentaskan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja untuk lebih dari 16 juta tenaga kerja. Tak hanya itu, kelapa sawit juga merupakan kontribusi terbesar ekspor non migas dengan menyumbang 15,6 persen dari total ekspor non migas pada tahun 2020. 

"Sehingga kelapa sawit telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional dan menjadi primadona komoditas sektor industri ekspor," kata Airlangga. 

Terkait pencapaian Sustainable Development Goals lanjut Airlangga, peranan minyak sawit dalam target global antara lain sebagai sumber energi bersih dan terbarukan yang mendukung ketahanan energi nasional. Tak hanya itu, sawit juga diharapkan bisa menjadi penyediaan bahan makanan, penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, serta pengurangan ketimpangan sosial dan ekonomi. 

Distribusi luas sawit perkebunan rakyat diprediksi capai 60%

Para ahli juga telah memproyeksikan, sampai dengan tahun 2030 distribusi luas tutupan kelapa sawit akan didominasi oleh Perkebunan Rakyat yang mencapai 60 persen. Sementara itu untuk perkebunan besar swasta sebesar 36 persen dan perkebunan besar negara sebesar 4 persen. 

Airlangga menyebut, data-data di atas menunjukan bahwa peranan perkebunan rakyat memiliki kontribusi yang signifikan dalam pembangunan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. 

Airlangga juga mengatakan, Indonesia merupakan negara produsen terbesar yang menguasai sekitar 55 persen pangsa pasar minyak sawit dunia. Bahkan, Indonesia mampu menghasilkan 40 persen dari total minyak nabati dunia. 

Related Topics