Jakarta, FORTUNE - Perusahaan raksasa investasi global SoftBank menyuntikan dana sebesar US$2 miliar ke Intel melalui pembelian saham. Langkah ini dilakukan Softbank untuk mendukung perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut mengembangkan bisnis manufaktur chip.
Investasi tersebut setara dengan sekitar 2 persen saham Intel, dan menjadikan Softbank menjadi pemegang saham terbesar kelima di perusahaan tersebut. SoftBank membeli saham biasa Intel dengan harga US$23 per lembar, sedikit di bawah harga penutupan Intel pada perdagangan Senin yang tercatat US$23,66 per saham.
Kucuran dana tersebut dilakukan guna menopang langkah Intel yang dinilai masih tertinggal dalam memanfaatkan tren ledakan kecerdasan buatan (AI) di sektor semikonduktor canggih, sekaligus menghadapi tantangan bisnis manufaktur chip yang menyedot banyak biaya namun belum menghasilkan basis pelanggan signifikan.
"Investasi strategis ini memperkuat keyakinan kami bahwa manufaktur dan pasokan semikonduktor canggih akan semakin berkembang di Amerika Serikat, dengan Intel memainkan peran penting," ujar CEO SoftBank Masayoshi Son dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman CNBC, Selasa (19/8).
Investasi ini juga seiring dengan kabar Donald Trump yang akan menyelamatkan Intel lewat pembelian saham. Namun, laporan Reuters menyebut, hal ini dibantah pihak SoftBank dengan mengatakan investasi tersebut tidak terkait sama sekali.
Intel tengah tengah menghadapi periode sulit. Tahun lalu, nilai sahamnya anjlok hingga 60 persen. Perusahaan itu juga mencatat kerugian tahunan sebesar US$18,8 miliar pada 2024, kerugian pertama sejak 1986, akibat serangkaian hambatan bisnis.
Selain itu bisnis foundry Intel, yang dirancang untuk memproduksi chip untuk perusahaan lain belum mendapatkan pelanggan utama. Bulan lalu, Intel mengatakan tengah menanti mendapatkan pesanan sebelum berkomitmen berinvestasi di bisnis pengecoran beberapa tahun mendatang.
Pasca kabar investasi dari SoftBank, saham Intel melonjak 5,6 persen dalam perdagangan setelah jam pasar. Sementara saham SoftBank turun lebih dari 5 persen pada Selasa (19/8) setelah pengumuman tersebut.