Jakarta, FORTUNE – PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) membukukan laba bersih Rp6,5 miliar hingga akhir September 2025. Angka ini turun tajam 97 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp228,4 miliar.
Kendati kinerja secara tahunan masih tertekan, perusahaan mengklaim mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada kuartal ketiga tahun ini. VP of Investor Relations & Corporate Communications SSIA, Erlin Budiman, mengungkapkan SSIA mampu membalikkan kondisi setelah sempat merugi pada kuartal sebelumnya.
"Kuartal tiga 2025 laba bersih melonjak 464,7 persen QoQ menjadi Rp 38,8 miliar, dibandingkan rugi bersih sebesar Rp 10,6 miliar di 2Q25," ungkap Erlin dalam keterangan resmi, Selasa (4/11).
Erlin menyebut, pencapaan ini ditopang oleh segmen properti dengan pertumbuhan 330,7 persen menjadi Rp 77,1 miliar. Kemudian segmen konstruksi juga menunjukkan kinerja solid, naik 130,4 persen menjadi Rp 79,9 miliar.
Sementara itu, segmen perhotelan perlahan mulai pulih dengan kerugian bersihnya menyusut 27,2 persen QoQ menjadi Rp 31,6 miliar, karena operasional secara bertahap membaik meskipun renovasi di Paradisus by Meliá Bali masih berlangsung.
"Segmen perhotelan Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan kuartal ini, didukung oleh kebijakan pengeluaran pemerintah yang lebih akomodatif, pergeseran arus wisata regional dari Thailand, dan peningkatan indeks kepercayaan konsumen," ujar dia.
Secara konsoldasi pendapatan, SSIA mengantongi Rp3,31 triliun atau turun 14,2 persen. EBITDA perseroan untuk per sembilan bulan pertama 2025 telah mencapai Rp256,7 miliar, dibandingkan Rp 660,0 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh kinerja EBITDA segmen perhotelan yang turun sebesar Rp 307,7 miliar atau turun 123,7 persen secara tahunan.
Di sisi lain, posisi kas perseroan juga turun 4,2 persen menjadi Rp1,61 triliun. Utang berbunga tercatat sebesar Rp1,55 triliun, naik 17,4 persen dengan rasio utang terhadap ekuitas sebesar 19 persen.
