MARKET

3 Penyebab Harga Bitcoin Tembus Rp721 Juta Awal Pekan Ini

Setiap kripto masih berpotensi bullish sampai akhir 2021.

3 Penyebab Harga Bitcoin Tembus Rp721 Juta Awal Pekan IniIlustrasi Bitcoin fisik. (Shutterstock/Kitti Suwanekkasit)
28 August 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Harga Bitcoin (BTC) melesat melampaui US$50 ribu (sekitar Rp721,5 juta) pada awal pekan ini untuk pertama kalinya sejak tiga bulan belakangan. Begitu pula dengan aset kripto lainnya. Akankah kenaikan itu terus bertahan sampai akhir tahun?

Mengutip CoinMarketCap, Jumat (27/8) pukul 20.35 WIB, harga Bitcoin mengalami peningkatan 30,51 persen selama 90 terakhir. Harga kripto lain juga turut bertumbuh dalam periode serupa, seperti Ethereum/ETH (25,01 persen), Cardano/ADA (61,67 persen), Binance/BNB (40,42 persen), dan XRP (18,38 persen).

Penasaran dengan penyebab di balik kenaikan harga kripto dalam tiga bulan terakhir? Lalu, akankah tren bullish itu bertahan sampai akhir tahun? Apa jenis kripto yang harganya akan terus naik tahun ini?

1. Penyebab Kenaikan Harga Bitcoin Tembus Rp720 Juta

Menurut Chief Executive Officer Indodax, Oscar Darmawan, ada beberapa faktor yang mendorong melonjaknya harga Bitcoin pada awal pekan ini.

Pertama, pemberitaan positif soal Bitcoin di media massa seperti pembelian Bitcoin senilai Rp2,5 triliun oleh perusahaan milik miliarder Michael Saylor, Micro Strategy. Begitu pula dengan kabar pengesahan Bitcoin sebagai mata uang resmi di Paraguay dan Panama--menyusul El Salvador.

“Serta Bank of America dan JP Morgan yang sudah menerima mata uang kripto juga cukup mempengaruhi kenaikan harga Bitcoin,” ujar Oscar kepada Fortune Indonesia melalui keterangan tertulis, Jumat (27/8).

Kedua, mulai minggu ini pengguna PayPal di Inggris sudah bisa membeli, menyimpan, dan menjual mata uang kripto untuk pertama kalinya  “Dengan layanan barunya ini, pelanggan PayPal di Inggris dapat memilih empat jenis mata uang kripto, yaitu Bitcoin, Ethereum, Litecoin, dan Bitcoin Cash,” katanya.

Sebagai tambahan, pembaruan blockchain Taproot pada Oktober dan November untuk menambah fungsi Smart Contract pada Bitcoin juga berpengaruh pada lonjakan harga kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar itu. Oscar menambahkan, pembaruan itu membuat “privasi dan efisiensi transaksi akan lebih baik lagi.”

2. Harga Kripto Berpotensi Bullish hingga Akhir 2021

Sampai akhir tahun, harga kripto masih berpotensi untuk bullish. Contohnya, Bitcoin dan Ethereum. Mengapa demikian?

Menurut Oscar, sebagai aset kripto terkenal dan sudah ada sejak lama, harga Bitcoin bergantung pada permintaan dan penawaran di pasar.

Sementara itu, harga Ethereum akan dipengaruhi oleh pembaruan jaringan blockchain, Ethereum London Hard Fork. Kabar itu muncul beberapa bulan lalu.

Oscar menjelaskan, “(pembaruan) dinilai akan memberikan perubahan dari segi efisiensi sehingga waktu transaksi Ethereum akan lebih cepat, biayanya tidak volatil, serta kemacetan bertransaksi akan berkurang. Selain itu, pertumbuhan pasokan Ethereum pun akan dibatasi sehingga tentu harga akan menjadi lebih tinggi.”

Related Topics