MARKET

43 Perusahaan Antre IPO di BEI, Apakah Blibli Termasuk?

Total dana IPO yang direncanakan berjumlah Rp14,1 T.

43 Perusahaan Antre IPO di BEI, Apakah Blibli Termasuk?Bursa Efek Indonesia/Dok. Desy Y/Fortune Indonesia
07 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat setidaknya ada 43 perusahaan yang antre IPO (Initial Public Offering) per awal pekan ini, Senin (6/6). Apakah e-commerce afiliasi Djarum Group, Blibli, termasuk di dalamnya?

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, puluhan calon emiten di pipeline IPO itu rencananya akan menghimpun dana berjumlah Rp14,1 triliun.

Berdasarkan sektor, berikut ini rincian sektor perusahaan yang bakal melantai di pasar modal:

  • Sektor konsumer non-siklikal: 9 calon emiten.
  • Sektor konsumer siklikal: 8 calon emiten.
  • Sektor infrastruktur: 5 calon emiten.
  • Sektor properti dan real estat: 4 calon emiten.
  • Sektor transportasi dan logistik: 4 calon emiten.
  • Sektor basic materials: 3 calon emiten.
  • Sektor energi: 3 calon emiten.
  • Sektor perindustrian: 3 calon emiten.
  • Sektor kesehatan: 2 calon emiten.
  • Sektor teknologi: 2 calon emiten.

Isu IPO Blibli kembali mencuat

Tampilan aplikasi Blibli. (Shutterstock/Devina Saputri)

Perusahaan besutan grup Djarum, Blibli dikabarkan sudah merampungkan rencana IPO di pasar modal dalam beberapa pekan lagi, menurut tiga sumber yang dilapokan DealStreetAsia, Selasa (7/6).

Perusahaan e-commerce itu disebut akan menghimpun dana senilai US$500 juta dengan penilaian pra-IPO lebih dari US$4 miliar. Aksi korporasi  berlangsung pada awal Juni atau Juli mendatang. Untuk merealisasikannya, Blibli dan Tiket.com—online travel agent di ekosistem Djarum—diisukan akan merger.

Blibli juga disebut telah bekerja sama dengan Credit Suisse dan Morgan Stanley dalam membantu proses IPO. Ketika dimintai konfirmasi, Selasa (7/6), juru bicara Blibli mengatakan tak bisa memberikan komentar terhadap rumor atau spekulasi kabar tersebut. 

Terkait IPO perusahaan teknologi, analis pasar modal mengatakan para investor akan meninjau fundamental sebelum mengucurkan modal ke saham. Umumnya, investor akan menelaah dengan rinci perihal model bisnis, pangsa pasar, dan cara kerja ekosistem perusahaan teknologi. 

Sebab, dua saham teknologi sebelumnya, GOTO dan BUKA, kini dijual di bawah harga penawaran. Terlebihi, Blibli mempunyai bisnis yang beririsan dengan BUKA dan GOTO—e-commerce.

“Itu dapat menjadi peringatan bagi saham e-commerce yang akan masuk ke bursa,” demikian menurut Kepala Riset MNC Sekuritas, Edwin Sebayang.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menambahkan, Blibli mesti mengambil pendekatan berbeda agar lebih menonjol dari pesaingnya.

Related Topics