MARKET

Demi Ekspansi, MAPI Siapkan Capex Rp1,3 T dan Absen Bagi Dividen

30 persen capex sudah terserap per semester I 2022

Demi Ekspansi, MAPI Siapkan Capex Rp1,3 T dan Absen Bagi DividenVoucher MAP. (Shutterstock/Harinnita Detta)
28 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Emiten ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menargetkan memperluas ekspansi tahun ini. Perusahaan berencana mengalokasikan belanja modal sebesar Rp1,2 triliun hingga Rp1,3 triliun tahun ini sedikit lebih tinggi dari realisasi belanja pada 2019.

Adapun per semester pertama 2022, MAPI sudah menggunakan sekitar 30 persen dari belanja modal tersebut. Wakil Presiden Direktur PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), VP Sharma mengungkapkan, perseroan akan mulai berekspansi lebih cepat di tahun ini.

“Seperti yang diketahui, perusahaan  telah memperbaiki fundamental (bisnis), menekan pengeluaran, jadi sekarang kami akan mendorong perluasan usaha,” ujar Sharma di acara paparan publik virtual, Kamis (28/7).

Pada kuartal pertama 2022, MAPI mencatat penjualan bersih tumbuh 20 persen dibandingkan pada periode serupa pada 2019, dari Rp4,69 triliun ke Rp5,63 triliun. Semnetara jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kenaikannya mencapai 30,61 persen. 

Total biaya operasionalnya di triwulan pertama tahun ini mencapai Rp1,96 triliun—hanya sedikit lebih tinggi dari periode serupa di 2019 yakni Rp1,91 triliun.

Absen dividen dan rencana ekspansi

Mulai kuartal IV 2021, Subway akan hadir di beberapa kota Indo
Shutterstock/Prachana Thong-on

Untuk mempercepat ekspansi gerainya tahun ini, perusahaan memutuskan tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun lalu. Jaringan ritel raksasa itu pun bekerja sama dengan sejumlah merek untuk memperluas usaha.

Kendati begitu, MAPI akan melakukan ekspansi secara berhati-hati. Contohnya, sebelum masuk pasar Singapura dan Malaysia, perseroan menunggu waktu yang tepat dan menyeleksi merek yang akan diboyong ke sana—mengingat biaya operasionalnya relatif tinggi.

“Kami tunggu waktu dan pilih merek yang tepat sampai kami yakin bisa mencetak keuntungan di sana. Karena kami tidak memperluas pasar untuk tujuan ekspansi saja, tapi ekspansi untuk mendapatkan profit,” kata Sharma lagi.

Hingga Juni 2022, perusahaan tercatat telah membuka 183 toko ritel baru mencakup toko segmen active (53), fesyen (11), pusat perbelanjaan (5), F&B (77), digital (10), internasional (26), dan lainnya (1). Sejumlah gerai yang baru MAPI buka di antaranya: Foot Locker, Fitflop, Subway, pusat experience kopi Starbucks Dewata, serta Digiplus.

Sedangkan secara keseluruhan, MAPI tercatat telah mengoperasikan 2.837 gerai ritel offline dan 24 outlet online. Gerai ritel itu tersebar luas di 80 kota di Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Pertumbuhan kinerja MAPI juga dinilai memiliki prospek positif. Analis NH Korindo Sekuritas, Cindy Alicia memperkirakan, prospek kinerja MAPI tahun ini bakal disokong oleh pelonggaran mobilitas masyarakat. Apalagi, segmentasi pasar perseroan relatif tangguh—kelas menengah atas.

Target harga saham MAPI diperkirakan Rp1.000 per saham dengan rasio price to earning 14,6 kali dan berpotensi naik 9,3 persen. “Namun, perusahaan memiliki sejumlah risiko lain yaitu: daya beli konsumen yang belum optimal, inflasi, dan ketidakpastian global,” ujarnya  dalam riset.

Related Topics