Ilustrasi startup. Shutterstock/IndypendenzJakarta, FORTUNE – PT Semacom Integrated Tbk (SEMA) menyetujui pembagian dividen senilai total Rp2,6 miliar atau Rp1,95 per saham. Ini merupakan kali pertama Semacom membagikan dividen, setelah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini.
Direktur Utama Semacom, Rudi Hartono, mengatakan kebijakan pembagian dividen dilakukan untuk menambah nilai bagi para investor. Keputusan untuk membagi dividen sudah disetujui oleh para pemegang saham lewat rapat pemegang saham luar biasa.
“Kami membagi dividen yang merupakan gambaran dari kinerja sepanjang 2021 yang membukukan kinerja positif. Dengan laba komprehensif Rp19,75 miliar, bertumbuh 547 persen dari 2020,” katanya, dikutip Jumat (1/7).
SEMA juga mencatatkan kenaikan pendapatan dari Rp139 miliar dari 2020 menjadi Rp139 miliar. Perseroan optimistis kinerja perusahaan masih berpotensi tumbuh.
Rencana penambahan usaha
Semacom mengungkapkan sejumlah rencana menambah kegiatan usaha. Upaya ini diharapkan bakal mendongkrak laba perseroan di masa mendatang serta mengukuhkan komitmennya di sektor energi baru terbarukan (EBT).
Ekspansi usaha utama itu berbentuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Rudi mengatakan, “Kami memproyeksi, pendapatan usaha bisa mencapai Rp359 miliar dalam lima tahun ke depan, (di) 2026.”
Apalagi, pemerintah sedang gencar menggarap dan mematangkan ekosistem SPKLU Indonesia. Dengan estimasi investasi SPKLU level 2 senilai US$4.300, serta permintaan SPKLU sesuai proyeksi PLN (2021 hingga 2025), ada peluang proyek dengan nilai minimal US$203 juta.
Semacom merupakan salah satu pionir di bidang manufaktur panel listrik berizin. Sejumlah sertifikasi digarapnya, seperti dari Siemens Technology Partner (2009), The Hyundai Electric Business Partner (2018), dan FiberHome Authorized FitOn Series Assembler (2020).
