MARKET

BCA Optimis Kredit Tumbuh Hingga 10% di 2022, Ini Alasannya

BCA awalnya hanya incar kenaikan kredit 6–8 persen di 2022.

BCA Optimis Kredit Tumbuh Hingga 10% di 2022, Ini AlasannyaIlustrasi BCA. Shutterstock/Sulastri
15 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) merevisi naik pertumbuhan kredit pada 2022 menjadi 8–10 persen. Sebelumnya, perseroan telah menetapkan proyeksi pertumbuhan kredit konservatif di kisaran 6–8 persen.

Kenaikan target ini ditetapkan, meskipun Bank Indonesia (BI) menaikan suku bunga acuan dan risiko inflasi. 

Direktur Keuangan BCA, Vera Evel Lim, optimis pertumbuhan kredit perseroan akan terus berlangsung. Per Juni 2022 saja, total kredit BCA tumbuh sekitar 13,8 persen. Dus, ia berharap perseroan bisa meraih pertumbuhan dua digit di tahun ini.

“Kalau kita bisa tumbuh double digit–hingga 10 persen–tentu itu salah satu kinerja luar biasa dan itu tak lepas dari program pemerintah,” katanya dalam paparan publik virtual, dikutip Kamis (15/9).

Dasar optimisme pertumbuhan BCA

Ilustrasi BCA. Shutterstock/Allegra P

Vera mengatakan, salah satu potensi peningkatan kredit datang dari wacana  perpanjangan restrukturisasi kredit dan pembiayaan sampai penghujung 2023 yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

OJK masih meninjau sejumlah aspek sebelum memutuskan melanjutkan kebijakan tersebut, seperti dari segi non performing financing (NPF).

“Jadi kalau program ini diperpanjang, tentu akan sangat membantu sektor yang perlu waktu pemulihan lebih lama. Karena tiap sektor nature-nya berbeda,” ujarnya.

Saat ini, loan at risk BCA berada di 12,3 persen dan berupaya menjaganya tetap berada di rentang 12-13 persen dengan mengutamakan kehati-hatian dalam penyaluran. Sedangkan rasio kredit macet BCA per paruh awal 2022 mencapai 2,2 persen dengan NPL coverage 246,4 persen.

Selain itu, optimisme pencapaian target perrumbuhan kredit juga didasari potensi perbaikan sektor usaha. Contohnya, sektor perkebunan. Selain itu, perseroan juga menggenjot portofolio kredit keuangan keberlanjutan.

Sepanjang semester pertama 2022, BCA mencatatkan pertumbuhan laba bersih 24,9 persen (YoY) jadi Rp18 triliun. Katalisnya adalah naiknya kredit dan dana pihak ketiga, yang masing-masing tumbuh 13,8 persen dan 17,3 persen (YoY).

“Kami akan terus dukung program pemerintah, dan berharap pertumbuhan BCA akan terus tumbuh tahun ini dan tahun depan,” katanya. “Industri perbankan juga memiliki kinerja yang jauh lebih baik dari dua tahun sebelumnya.”

Related Topics