MARKET

Dibuka Stagnan, IHSG Masih Tertekan Jelang Rilis Pertumbuhan Ekonomi

IHSG dibuka stagnan dan berlanjut ke zona merah.

Dibuka Stagnan, IHSG Masih Tertekan Jelang Rilis Pertumbuhan EkonomiProyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
07 November 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stagnan di level 7.045,52 pada Senin (7/11), setelah naik 0,15 persen pada akhir pekan lalu. Namun tak lama berselang, indeks acuan saham justru melemah.

Mengutip data RTI Business pukul 09.07 WIB, IHSG terkoreksi 0,30 persen ke level 7.024,62. Volume perdagangan saham mencapai 1,38 miliar saham, dengan nilai transaksi Rp848,21 miliar dan 91.059 kali frekuensi perdagangan.

Pagi ini terdapat 209 saham emiten menguat, 179 melemah, dan 191 relatif stagnan. Beberapa saham yang menghijau, yakni PT Pan Brothers Tbk (PBRX), PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BMRS), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR).

Sementara sejumlah saham terkoreksi terdiri dari PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Multipolar Tbk (MLPL), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

Sentimen IHSG hari ini

pergerakan saham di IHSG
ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Jamie Street)

Menurut Indo Premier Sekuritas, ada sejumlah sentimen yang bisa mendorong laju IHSG. Pertama, optimisme rencana pelonggaran pembatasan ketat Covid-19 di Cina. Hal ini mendongkrak harga saham perusahaan publik Negeri Tirai Bambu di bursa Wall Street, seperti Alibaba, Pinduoduo, JD.com, dan Naidu.

Selain itu, penguatan bursa global dan indeks di Amerika Serikat pun bisa menjadi katalis positif IHSG hari ini. Dow Jones tercatat naik 1,26 persen; S&P 1,36 persen; Nasdaq 1,28 persen; dan EIDO naik 2,38 persen.

Kenaikan itu berdampak pada peningkatan harga sejumlah komoditas, seperti minyak mentah, CPO, nikel, dan timah. Itu diprediksi jadi katalis positif di pasar.

Ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga senilai 5,60 persen (dari 5,44 persen, QoQ) juga bakal menjadi bahan bakar bagi laju IHSG hari ini.

“IHSG diprediksi bergerak menguat dengan support di level 7.015 dan resisten di level 7.075,” kata tim Analis Indo Premier, seraya memilih saham ASII, PGAS, MIKA, dan MPPA.

Di sisi lain, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pertumbuhan pekerja seanyak 261.000 pada Oktober. Itu melampaui ekspektasi pasar, walau jadi kenaikan terlambat sejak Desember 2020. Tingkat pengangguran pun tumbuh 3,7 persen dari 3,5 persen; lebih tinggi dari perkiraan konsensus (3,6 persen).

“Kondisi ini menunjukkan melemahnya pasar tenaga kerja AS yang dapat memicu perlambatan peningkatan suku bunga The Fed,” tulis Indo Premier dalam riset.

Analisis teknikal IHSG hari ini

Candlestick adalah grafik untuk menganalisis pasar saham di masa mendatang
ilustrasi candlestick (pexels.com/Alesia Kozik)

Related Topics