MARKET

Lockdown Cina Seret Harga Minyak di Bawah US$100/Barel

Harga minyak global turun di atas 4 persen.

Lockdown Cina Seret Harga Minyak di Bawah US$100/BarelTambang minyak dunia. (Pixabay/Matryx)
12 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Harga minyak sempat jatuh ke bawah US$100 per barel pada perdagangan Senin (11/4) waktu Amerika Serikat (AS), dengan tingkat penurunan di atas 4 persen. Penurunan di awal pekan ini salah satunya disenan

Mengutip Oil Price, per Senin pukul 08.05 ET, harga minyak mentah WTI tergelincir 4,80 persen ke level US$93,59 per barel. Begitu juga dengan minyak mentah Brent yang terpeleset 4,50 persen ke level US$98,18 per barel.

Harga minyak brent berjangka untuk kontrak Juni 2022 telah kembali ke level US$100,48 per barel setelah menguat 2,03 persen per Selasa (12/4) pukul 10.20 WIB. Sedangkan minyak mentah WTI kontrak Mei 2022 turut menguat 2,14 persen walau masih di bawah US$100 per barel atau US$96,31 per barel. Penurunan itu setidaknya telah menghapuskan jejak lonjakan harga sejak Rusia menginvasi Ukraina. 

Fortune Indonesia coba merangkum berbagai penyebab di balik penurunan harga minyak kemarin. 

Penguncian Covid-19 di Cina tekan harga minyak

Ilustrasi Covid di Cina.
Ilustrasi Covid di Cina. (Pixabay)

Pemerintah Cina kembali menerapkan penguncian atau lockdown karena kasus Covid-19 kembali melonjak, bahkan mencapai level terparah dalam dua tahun. Lonjakan ini juga terjadi di tengah kebijakan nol Covid-19. Pada akhir pekan lalu, pasar keuangan Shanghai melaporkan rekor lebih dari 25 ribu infeksi baru.

Pada akhirnya, itu melahirkan kekhawatiran bagi pasar minyak dan bahan bakar karena penguncian telah membebani ekspektasi permintaan dari Negeri Tirai Bambu, sehingga prospek permintaan global terancam. Perlu diketahui, Cina merupakan importir minyak terbesar dunia.

Untungnya, pihak berwenang mulai melonggarkan pembatasan mobilitas pada Senin (11/4) waktu setempat setelah para penduduk merasa frustrasi dengan aturan itu.

Pemangkasan tarif operasi

Ilustrasi : rig migas lepas pantai
Shutterstock/Red ivory

Related Topics