MARKET

Jaringan Ritel Alfamidi Bersiap Pecah Saham dan Rights Issue

Jaringan ritel Alfamidi akan memecah saham dengan rasio 1:10

Jaringan Ritel Alfamidi Bersiap Pecah Saham dan Rights IssueAlfamidi. (Shutterstock/FarisFitrianto)
12 January 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Emiten jaringan ritel Alfamidi, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) akan menggelar dua aksi korporasi, yakni memecah nilai saham (stock split) dan rights issue (hak memesan efek terlebih dahulu/HMETD).

Menurut Direktur Midi Utama Indonesia, Suantopo Po, rasio pemecahan saham adalah 1:10, sehingga nilai nominal saham setelah stock split adalah Rp10 per lembar saham—dari sebelumnya Rp100 per saham. Jumlah saham pun akan bertambah, dari 2,88 miliar lembar menjadi 2,82 miliar lembar saham.

“Untuk memperoleh persetujuan para pemegang saham, maka perseroan berencana melaksanakan RUPSLB pada 17 Februari 2023,” kata Suantopo dalam keterbukaan informasi, dilansir Kamis (12/1).

Berikut estimasi jadwal pelaksanaan stock split dari pengelola Alfamidi:

  • Permohonan pencatatan saham tambahan ke BEI: 23 Februari 2023.
  • Pemberitahuan jadwal pelaksanaan stock split ke BEI: 2 Maret 2023.
  • Pengumuman jadwal dan tata cara pelaksanaan stock split ke publik: 2 Maret 2023.
  • Akhir perdagangan saham bernilai nominal lama (pasar reguler dan negosiasi): 7 Maret 2023.
  • Awal perdagangan aham bernilai nonimal baru (pasar reguler dan negosiasi): 8 Maret 2023.
  • Pencatatan saham: 9 Maret 2023.
  • Awal perdagangan saham bernilai nominal baru (pasar tunai): 10 Maret 2023.

Tujuan dari aksi korporasi itu, antara lain: demi meningkatkan daya tarik investor atas saham perseroan, meningkatkan jumlah saham, dan menambah likuiditas perdagangan saham.

Rencana rights issue Alfamidi

Selain memecah saham, Alfamidi pun akan meningkatkan modal melalui rights issue atau HMETD kepada para pemegang saham. Perseroan akan menerbitkan maksimal 461,18 juta lembar saham, bernilai nominal Rp100 per lembar.

Nantinya, dana hasill rights issue akan perseroan gunakan untuk modal kerja dan pengembangan usaha perseroan, serta investasi di anak perusahaan.

“Setiap pelaksanaan penambahan modal dengan HMETD, maka investor perseroan yang tak menggunakan haknya, persentase kepemilikan saham secara keseluruhan akan terdilusi sebesar maksimum 13,79 persen,” jelas Direksi Alfamidi dalam prospektusnya.

Adapun, peningkatan modal melalui HMETD ini akan berdampak pada kondisi keuangan konsolidasi perseroan. Itu termasuk memperkuat struktur permodalan perseroan. Khususnya menambah kemampuas kas untuk modal kerja.

Related Topics