MARKET

Laba Bersih MAPI Melesat 316,3% di Semester I 2022, Apa Sebabnya?

Usai dihantam pandemi, MAPI kembali masuk fase pertumbuhan.

Laba Bersih MAPI Melesat 316,3% di Semester I 2022, Apa Sebabnya?Salah satu gerai Sport Station di pusat perbelanjaan, dok. Supermall Karawaci
09 August 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Emiten retail, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) mencatat laba bersih Rp 1,2 triliun sepanjang semester I 2022. Capaian ini meroket 316,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Apa sebabnya? 

Lonjakan laba bersih perseroan terjadi bersamaan dengan naiknya pendapatan bersih sebesar 34,1 persen (YoY) dari Rp9,1 triliun menjadi Rp12,2 triliun hingga ajhirnya  mendongkrak margin laba kotor tahunan, dari 42,7 persen jadi 44,4 persen.

Dus, laba usaha MAPI turut melonjak 93,6 persen (YoY) menjadi Rp1,3 triliun. Tak hanya itu, EBITDA perusahaan ritel itu pun terkerek dari Rp1,8 triliun menjadi Rp2,4 triliun.

Manajemen perusahaan mengatakan, pertumbuhan itu juga bisa diraih berkat kinerja baik di seluruh lini bisnis usaha MAPI, seperti segmen olahraga, fesyen, kesehatan dan kecantikan, serta gawai digital.

Terebih pada enam bulan pertama 2022, perusahaan membuka 161 gerai fisik seperti Foot Locker, Skechers, Boots, Digimap, dan Lego. Merek makanan-minuman terbaru, Subway, juga mencatatkan momentum pertumbuhan kuat.

"Ini mengindikasikan kekuatan dari model bisnis unified retail. Strategi kami untuk memberi pelayanan terbaik bagi para pelanggan lewat berbagai pilihan saluran belanja, baik luring maupun daring, telah jadi fondasi untuk pertumbuhan saat ini ataupun masa mendatang,” jelas VP Investor Relations, Corporate Communications, and Sustainability MAP Group, Ratih G. Gianda, dikutip Selasa (9/8).

Upaya dongkrak penjualan dan laba

Warga melintasi toko di pusat perbelanjaan Rangkasbitung, Lebak, Banten, Kamis (9/12/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.
Warga melintasi toko di pusat perbelanjaan Rangkasbitung, Lebak, Banten, Kamis (9/12/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.

Setelah dua tahun mengatasi pandemi, ia menyatakan MAPI kini masuk ke fase pertumbuhan. Untuk itu, manajemen berupaya mendongkrak penjualan dan laba lewat sejumlah investasi yang berkaitan dengan transformasi digital.

Sebut saja, investasi ekstensif perseroan di program analisis data dan perencanaan merchandise. Hal ini diharapkan akan membuka peluang baru yang mempertajam akurasi pembelian untuk merek dan produk terlaris. Alhasil, akan terjadi revitalisasi pasokan produk yang dapat meningkatkan penjualan, kenaikan margin, dan mengurangi clearance serta aging merchandise.

Langkah tersebut juga meningkatkan kemampuan MAPI dalam menghubungkan produk-produk terbaik dengan pelanggan. Akhirnya, sell through akan terwujud lebih cepat, dengan margin penuh dan mengurangi potongan harga.

“Kami masih dalam tahap awal dari misi menjadikan ‘data sebagai aset’. Akan tetapi, perkembangan sejauh ini telah membantu kami memanfaatkan model ritel multichannel, sebagai perencanaan data disertai personalisasi anggota MAPCLUB, sehingga mengarah ke bisnis yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan," ujarnya.

Hingga Juni 2022, MAPI mengoperasikan lebih dari 2.400 gerai ritel di 79 kota di Indonesia. Dengan lebih dari 150 merek dari berbagai kategori, seperti pusat belanja, olahraga, fesyen, kebutuhan anak, makanan dan minuman, hingga gaya hidup.

Related Topics