MARKET

Lagi dan Lagi, Coinbase PHK Karyawan! 20% Karyawan Kena

Ini kali ketiga Coinbase PHK karyawannya sejak Juni 2022.

Lagi dan Lagi, Coinbase PHK Karyawan! 20% Karyawan KenaIlustrasi Coinbase. Shutterstock/rarrarorro
11 January 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Coinbase kembali melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Kali ini, platform kripto itu akan memangkas sekitar 950 karyawan atau 20 persen dari total karyawan.

Langkah itu bagian dari rencana restrukturisasi perusahaan, guna mengurangi biaya operasional sekitar 25 persen secara kuartalan. Ini kali ketiga Coinbase melakukan PHK sejak Juni 2022. Laporan Bloomberg menyebut, PHK itu turut berdampak pada unit Coinbase di Jepang.

Melansir Reuters, Rabu (11/1), Coinbase akan mengucurkan biaya restrukturisasi di kisaran US$149 juta sampai dengan US$163 juta.

Mengapa Coinbase merestrukturisasi bisnisnya? Analis Oppenheimer & Co. Inc., Owen Lau mengatakan, “Seluruh industri [kripto] mengalami krisis kepercayaan dan volume perdagangan masih sangat lemah. PHK inni cerminan dari kondisi menantang saat ini.”

Pada 2022 saja, sektor kripto dilaporkan kehilangan nilai lebih dari US$1 triliun akibat kenaikan suku bunga dan kecemasan akan perlambatan ekonomi. Keadaan makin memburuk ketika bursa perdagangan kripto, FTX Exchange mengajukan perlindungan kebangkrutan pada November 2022.

Dampak badai industri kripto terhadap Coinbase

Melalui unggahan di blog, Selasa (10/1) waktu Amerika, Chief Executive Coinbase, Brian Armstrong menyebut perusahaan turut terdampak situasi di industri. “Masih ada kemungkinan [dampaknya] akan berlanjut,” imbuhnya. Meski begitu, ia tetap optimistis dengan kondisi permodalan Coinbase.

Untuk mengatasi tantangan industri, Coinbase memutuskan menghentikan sejumlah proyek yang potensi keberhasilannya lebih rendah. Maka dari itu, terjadi PHK. Analis Mizuho, Ryan Coyne menilai langkah itu bisa membantu meningkatkan operasional jangka pendek perusahaan. Sebab, masalah kurangnya volume perdagangan tak akan selesai secara instan.

“Dibutuhkan pemotongan biaya yang jauh lebih signifikan untuk mengakomodasi laju volume perdagangan saat ini,” jelasnya, dikutip dari Reuters.

Sebelum ini, Coinbase baru saja memberhentikan lebih dari 60 pekerjaan di tim rekrutmen dan institutional onboarding pada November 2022. Pada Juni 2022, perusahaan juga baru memangkas sekitar 1.200 pekerjaan alias 18 persen dari seluruh tenaga kerjanya.

Akibat kondisi industri dan memburuknya bisnis, saham Coinbase kehilangan nilai hingga 86 persen sepanjang 2022. Dalam setahun terakhir, harga saham Coinbase pun sudah tertekan 81,78 persen.

Related Topics