MARKET

Penjualan HMSP Tembus Rp53 T Tapi Laba Bersih Tergerus, Kenapa?

Penjualan bersih HMSP naik 12,34% semester I 2022.

Penjualan HMSP Tembus Rp53 T Tapi Laba Bersih Tergerus, Kenapa?HM Sampoerna. (Shutterstock/Anges van der Logt)
28 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Emiten rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan kenaikan penjualan bersih pada semester I 2022. Kendati demikian, laba bersihnya justru mengalami penurunan. Mengapa demikian?

Mengutip laporan keuangan semester pertama 2022 perusahaan, penjualan bersih HMSP tumbuh 12,34 persen (YoY) menjadi Rp53,50 triliun dari Rp47,62 triliun

Seiring dengan pertumbuhan itu, beban pokok penjualan perseroan pun naik 17,35 persen (YoY), dari sebelumnya Rp38,79 miliar menjadi Rp45,52 miliar. Salah satu faktor penyebab kenaikan beban tersebut ialah meningkatnya beban pita cukai 27,99 persen (YoY) jadi Rp34,13 triliun, dari Rp26,66 triliun di paruh pertama tahun lalu.

Imbas kenaikan beban pokok tersebut,  laba kotor perseroan, dari Rp8,83 triliun per Juni 2021, jadi Rp7,98 triliun di periode serupa tahun ini. Ditambah dengan naiknya beban keuangan lainnya, laba bersih produsen rokok itu pun tergerus 26,25 persen dari Rp4,13 triliun menjadi hampir Rp3,05 triliun.

Bahkan, laba per saham dasar dan dilusian HMSP juga turun dari Rp36 per lembar ke Rp26 per lembar.

Ekspor naik

Ilustrasi pabrik rokok. Shutterstock/bibiphoto
Ilustrasi pabrik rokok. Shutterstock/bibiphoto

Meski begitu, penjualan rokok perseroan di luar negeri masih diminati. Tercatat, ekspor HMSP melesat 40,16 persen (YoY) dari Rp73,87 miliar menjadi Rp103,54 miliar pada paruh pertama tahun ini.

Di pasar dalam negeri, penjualan produk sigaret kretek mesin juga naik hampir 12 persen menjadi Rp35,67 triliun, pun segmen sigaret kretek tangan yang meningkat dari Rp10,56 triliun ke Rp12,20 triliun; sigaret putih tangan dengan penjualan Rp357,40 miliar. Adapun produk baru sigaret kelembak kemenyan yang laris Rp210,29 miliar; dan lainnya.

Di sisi lain, produk sigaret putih mesin membukukan penurunan penjualan yang tipis (-1,70 persen YoY); dari Rp4,69 triliun menjadi hampir Rp4,61 triliun.

Sementara itu, jumlah volume penjualan produsen rokok itu juga tumbuh 6,6 persen (YoY) dari Rp72,1 miliar batang ke Rp76,8 miliar batang.

Related Topics