MARKET

Produksi Vale (INCO) di 2023: Tertinggi di 2 Tahun Terakhir

Volume produksi Vale di 2023 mencapai 70.728 metrik ton.

Produksi Vale (INCO) di 2023: Tertinggi di 2 Tahun TerakhirCEO Vale Indonesia Febriany Eddy. (Doc: IDN Times)
30 January 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membukukan Produksi Nikel lebih dari 70.000 metrik ton pada 2023, tertinggi dalam dua tahun terakhir.

Volume produksi Vale Indonesia meningkat 18 persen (YoY) menjadi 70.728 metrik ton nikel dalam matte, dari 60.090 metrik ton nikel dalam matte pada 2022. Angka itu juga melampaui volume produksi pada 2021 yang hanya mencapai 65.388 metrik ton nikel dalam matte.

“Meskipun menghadapi berbagai tantangan di sepanjang tahun, kami berhasil melampaui target produksi untuk tahun 2023. Ini tentu saja merupakan bukti dari dedikasi, komitmen, dan semangat kolaborasi yang tinggi dari seluruh karyawan di perseroan,” ujar CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia, Febriany Eddy dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (30/1).

Lebih lanjut, dari segi historis, volume produksi perseroan pada tahun lalu juga sudah mendekati level prapandemi di 2019 yang mencapai 71.025 metrik ton nikel dalam matte.

Produksi Vale Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 mencapai 19.084 metrik ton nikel dalam matte. Capaian itu lebih tinggi sekitar 6 persen dari kuartal ketiga 2022 dan 18 persen lebih tinggi dibandingkan dengan volume produksi yang dicatat pada kuartal keempat 2022. Katalis di balik peningkatan volume produksi itu adalah strategi pemeliharaan yang efektif serta peningkatan kinerja di area tambang dan pabrik pengolahan perseroan selama setahun penuh.

“Yang mendorong produksi lebih tinggi dari triwulan ke triwulan pada tahun 2023,” kata Febry.

Perkembangan rencana divestasi INCO

Di luar produksi, kabar yang disoroti dari INCO adalah rencana divestasi saham ke MIND ID yang targetnya selesai pada 2024.

Menurut Corporate Secretary INCO, Filia Alanda mengatakan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menekankan, penyelesaian proses divestasi adalah salah satu prasyarat mendapatkan perpanjangan Kontrak Karya berupa Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dan memberikan kepastian bagi investasi perseroan.

Adapun, perseroan bersama Vale Canada Limited (VCL), PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (MIND ID), dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. (SMM) telah menandatangani Perjanjian Induk Divestasi. Perjanjian itu mengatur bahwa VCL dan SMM bakal mengalihkan kepemilikan saham secara proporsional di perseroan sekitar 14 persen kepada MIND ID. Harapannya, transaksinya selesai pada 2024.

“Hingga saat ini, negosiasi masih berlangsung di tataran pemegang saham dan Perseroan berkomitmen untuk mendukung penyelesaian proses divestasi dalam waktu yang ditargetkan,” kata Filia dalam keterbukaan informasi pada 17 Januari 2024.

Related Topics