Jakarta, FORTUNE – Alibaba Group Holding Ltd (BABA) terancam terdepak dari Bursa New York (NYSE), setelah mauk ke dalam daftar pantauan delisting oleh Security and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat (AS). Raksasa e-commerce Tiongkok itu pun buka suara.
“Kami akan terus memantau perkembangan pasar, memathui undang-undang dan peraturan yang berlaku dan berusaha mempertahankan status pencatatan di NYSE dan Bursa Efek Hong Kong,” kata Alibaba kepada Bursa Hong Kong, Senin, dikutip dari Reuters.
Selain kabar delisting, perusahaan juga dikabarkan tengah mempertimbangkan pengajuan listing utama kedua di Bursa Hong Kong. Sebelumnya, titan teknologi Cina itu telah merampungkan pencatatan sekunder di Hong Kong pada 2019, setelah melantai di NYSE pada 2014.
Pada Jumat lalu, SEC menginput nama Alibaba dalam daftar berisi lebih dari 270 perusahaan Cina yang terancam delisting karena tidak memenuhi persyaratan audit.
Akibat kabar itu, saham Alibaba di Hong Kong pun terpangakas 4,5 persen di awal perdagangan Bursa Hong Kong, menyusul pelemahan 11,19 persen BABA di NYSE akhir pekan lalu (waktu setempat).