Tertekan Sentimen Ekonomi, Pasar Kripto Masih Lesu pada Awal November

Jakarta, FORTUNE – Pasar aset kripto pada pekan awal November terlihat masih bergerak datar atau sideways karena investor kurang bergairah. Sentimen makroekonomi, termasuk kebijakan suku bunga acuan, ditengarai masih menjadi penyebab pasar aset kripto untuk melaju lebih jauh.
Data dari CoinMarketCap, pada perdagangan Jumat (4/11), menunjukkan harga Bitcoin, misalnya, hanya naik 1,36 persen dalam sepekan terakhir menjadi US$29.576. Pada saat bersamaan, Altcoin juga mengalami hal sama. Ethereum hanya mengalami kenaikan 1,24 persen ke US$1.567.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan volatilitas pasar aset kripto menjelang akhir pekan lalu akibat sentimen dari ketidakpastian makroekonomi global.
Meski demikian, sejumlah investor yang cenderung bullish diperkirakan mulai masuk untuk melakukan akumulasi. Dengan begitu, bakal ada sedikit pergerakan di pasar kripto.
Penurunan harga aset kripto, terutama usai bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan pada Kamis (3/11), dianggap oleh sebagian investor tersebut menjadi peluang.
"Namun, keseluruhan ekonomi global sedang terkena badai setelah Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan penurunan kecil dalam klaim pengangguran. Kemudian, Bank of England meningkatkan suku bunga dengan ukuran jumbo 75 basis poin, sesuai dengan kenaikan AS baru-baru ini. Dua peristiwa itu membuat investor kurang bergairah untuk masuk ke market kripto," kata Afid dalam rilis pers.
Total kapitalisasi pasar kripto berada di posisi hijau dengan naik tipis 0,71 persen pada Jumat menjadi US$1,01 triliun.
Di sisi lain, Fear and Greed Index Bitcoin kembali ditutup pada level 30 dengan kategori Fear. Indikator tersebut mengindikasikan bahwa sentimen pasar aset kripto yang masih terlihat stabil.