Jakarta, FORTUNE - Bursa saham baru Tiongkok, yaitu Beijing Stock Exchange atau BSE, resmi memulai perdagangan perdananya pada Senin (15/11). Kehadiran pasar modal teranyar ini disebut-sebut sebagai upaya memudahkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam mendapatkan pembiayaan.
Melansir Fortune.com, 81 perusahaan tercatat atau emiten mulai melakukan perdagangan di BSE. Puluhan perusahaan itu terutama bergerak di sektor manufaktur dan perangkat lunak.
Dari sekian itu, 10 perusahaan melakukan debut pertama penawaran saham perdananya (initial public offering/IPO). Sedangkan, 71 perusahaan lainnya merupakan pindahan dari bursa National Equities Exchange and Quotations (NEEQ).
Sepuluh perusahaan IPO baru mencatatkan lonjakan harga saham pada perdagangan pertama. Henan Tongxin Transmission, misalnya, perusahaan pembuat transmisi mobil ini meraih kenaikan harga saham 504 persen.
71 perusahaan lain, yang baru pindah ke BSE, mencetak kinerja yang beragam: beberapa seperti Huizhou Huiderui Lithium Battery Technology sahamnya melonjak 17 persen. Sedangkan, perusahaan lainnya membukukan penurunan harga dua digit. Secara keseluruhan, 59 dari 71 mencatat kerugian pada hari Senin.
“Ini kinerja yang cukup bagus untuk hari pertama. Saya tidak melihat banyak gelembung," kata Yang Hongxun, seorang analis pada konsultan investasi Shenguang, seperti dilansir Reuters. "Dengan Presiden Xi mendukung pertukaran, saya melihat sedikit peluang pasar ini gagal."
Xi Jinping pada September 2021 mengumumkan bursa baru akan menjadi platform utama dalam melayani usaha kecil yang berorientasi inovasi. Bursa ini dapat menawarkan jalur penggalangan dana baru. Upaya membentuk pasar ini juga sebagai implementasi dari kebijakan kemakmuran bersama (common prosperity).