Jakarta, FORTUNE - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) memperpanjang tenggat waktu bagi exchanger kripto untuk beralih status menjadi pedagang fisik aset kripto (PFAK), serta mengubah skema pendaftarannya.
Perubahan diatur dalam Peraturan Bappebti No.9/2024, yang ditetapkan pada Rabu (16/10). Aturan ini merupakan revisi ketiga dari Peraturan Bappebti No.8/2021 tentang perdagangan kripto.
Dalam regulasi terbaru, Bappebti mewajibkan exchanger kripto yang telah memiliki tanda daftar sebagai calon PFAK (CPFAK) untuk mengajukan permohonan menjadi PFAK ke Kepala Bappebti. Proses ini harus dilakukan paling lambat satu bulan setelah exchanger tersebut mendapatkan keanggotaan dari Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka Kripto.
Jika CPFAK belum memiliki keanggotaan dari kedua lembaga tersebut, mereka harus memperolehnya paling lambat tujuh hari kerja sejak aturan ini ditetapkan, yakni hingga 25 Oktober 2024.
Jika exchanger tidak mengajukan permohonan sebagai PFAK atau gagal mendapatkan status keanggotaan dalam periode yang ditetapkan, maka tanda daftar CPFAK mereka akan dibatalkan dan tidak lagi berlaku.
Dengan demikian, Bappebti juga memperpanjang batas waktu bagi CPFAK yang belum berstatus sebagai anggota Bursa Berjangka Kripto dan Kliring Berjangka Kripto hingga 25 November 2024 untuk mengajukan permohonan sebagai PFAK.
Jika menyelenggarakan kegiatan sebagai PFAK, tanpa mendaftar atau mendapat persetujuan, maka Kepala Bappebti dapat menjatuhkan sanksi sesuai undang-undang yang berlaku.
Selain itu, peraturan baru ini mengharuskan Bursa Berjangka untuk melakukan evaluasi secara berkala terhadap aset kripto yang diperdagangkan di pasar fisik.
Bursa harus menilai berbagai aset kripto yang ada serta mempertimbangkan potensi untuk menambah atau mengurangi jenis aset yang bisa diperdagangkan. Langkah ini dianggap esensial guna menjaga dinamika pasar yang sehat dan melindungi pelaku usaha dari risiko yang tak diinginkan.