Jakarta, FORTUNE - Produsen susu PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ) memperkirakan laba bersih di akhir 2022 lebih rendah dibanding pada 2021. Mengapa?
Presiden Direktur Ultrajaya Milk Industry, Sabana Prawirawidjaja mengatakan, itu akibat kenaikan biaya-biaya di pasar domestik serta harga komoditas dunia. “Profit 2022 itu tak akan setinggi 2021,” ujarnya di paparan publik virtual, Selasa (20/12).
Kendati begitu, ia optimis kinerja bisa pulih ke depannya. Itu bukan tanpa alasan. Sebab, perseroan sudah meningkatkan harga produk dua kali pada 2022, terjadi pada April dan November 2022. Langkah itu bertujuan menjaga kondisi bottom line.
“Dampak [kenaikan harga] akan terlihat, pemulihat terlihat, pada 2023,” imbuh Sabana.