Jakarta, FORTUNE – Investor Wall Street memperkirakan koreksi harga Bitcoin akan berlanjut, bahkan bisa melorot ke posisi US$10 ribu, menurut survei terbaru MLIV Pulse. Laporan tersebut menggarisbawahi soal persepsi investor terhadap aset kripto yang dalam kondisi menurun atau bearish.
Menurut survei yang melibatkan 950 responden itu, 60 persen investor memperkirakan harga Bitcoin bisa terkoreksi ke level US$10 ribu ketimbang kembali menguat ke posisi US$30 ribu. Hanya 40 persen peserta survei yang memperkirakan sebaliknya.
Dikutip dari coinmarketcap.com, harga Bitcoin saat ini hanya US$19 ribuan, atau turun 59,6 persen dari US$47 ribuan pada awal tahun (year-to-date/ytd). Nilai aset kripto itu sempat mencapai titik tertinggi sepanjang masa yang sebesar US$68 ribu pada November 2021.
Jika prediksi investor pasar saham AS soal harga Bitcoin tersebut jadi nyata, maka perdagangan aset kripto tersebut akan kembali ke level September 2020.
“Sangat mudah untuk merasa takut saat ini, tidak hanya di aset kripto, tetapi secara umum di dunia,” kata Jared Madfes, mitra di Tribe Capital, perusahaan modal ventura, seperti dikutip dari BNN Bloomberg, Selasa (12/7). Dia menyebut ekspektasi untuk penurunan lebih lanjut menyiratkan akan “ketakutan yang melekat pada orang-orang di pasar.”
Menurut data yang diolah oleh CoinGecko, kapitalisasi pasar aset kripto secara keseluruhan telah menyusut US$2 triliun sejak akhir tahun lalu.