Jakarta, FORTUNE - PT Waskita Karya (Persero) Tbk hingga kini telah melepas 4 ruas tol yang mereka kerjakan. Keempatnya adalah ruas Cibitung–Cilincing, Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi, Semarang–Batang, serta Cinere–Serpong.
Selain urusan itu, perseroan juga bakal menjual seluruh jalan tol yang dimiliki perseroan hingga 2025, begitu keterangan Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono. Menurutnya, aksi korporasi ini harus dilakukan guna menyehatkan perusahaan yang terbebani utang atas investasi pembangunan selama ini.
“Dalam gambaran kami, ruas tol harus dilepas guna mengembalikan pinjaman-pinajaman itu,” kata dia saat konferensi pers secara virtual, Kamis (4/11).
Dari empat ruas tol yang telah dijual, perseroan beroleh dana Rp6,8 triliun. Saat ini, emiten berkode WSKT itu mengelola 13 ruas tol. Jalan-jalan bebas hambatan yang tersebar di Jawa dan Sumatra memiliki total panjang 688,4 kilometer.
Tiga ruas yang telah beroperasi yakni Kanci–Pejagan, Pejagan–Pemalang, dan Pemalang–Batang. Selanjutnya, 8 ruas masih beroperasi sebagian. Mulai dari ruas Cimanggis–Cibitung, Pasuruan–Probolinggo, Cibitung–Cilincing, Bekasi–Cawang–Kampung Melayu, Bogor–Ciawi–Sukabumi alias Bocimi, Depok–Antasari, Kayu Agung–Palembang–Betung, serta Krian–Legundi–Bunder–Manyar.
Dua ruas masih dalam tahap konstruksi, yakni ruas Cileunyi–Sumedang–Dawuan dan Kuala Tanjung–Tebing Tinggi–Parapat.
"Ke depan Waskita akan investasi dalam skala minoritas, kami juga ikut di ruas Yogyakarta–Bawen dalam skala minoritas. Kemudian potensi di Jawa atau Sumatra akan dipelajari lebih dalam agar secara keseluruhan investasi itu tidak akan membebani keuangan Waskita," katanya.