Jakarta, FORTUNE - Forbes melaporkan bahwa kekayaan total orang-orang terkaya di Hong Kong mengalami penurunan pada tahun 2024. Meskipun beberapa individu berhasil meningkatkan kekayaan mereka, sebagian besar yang terdaftar mengalami penurunan. Kondisi keuangan para taipan terkaya di Hong Kong dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti stagnasi dalam sektor properti, perlambatan ekspor, dan penurunan indeks pasar seperti Hang Seng.
Meskipun pertumbuhan ekonomi Hong Kong mencapai sekitar 3,2 persen pada 2023, terpicu oleh peningkatan dalam sektor pariwisata dan konsumsi, pemulihan pascapandemik mengalami kecepatan yang lebih lambat dari yang diharapkan. Hal ini terutama terjadi di tengah kondisi stagnasi sektor properti dan melemahnya ekspor.
Akibat kurangnya penawaran IPO, indeks pasar utama Hang Seng mengalami penurunan sebesar 28 persen sejak pengukuran terakhir kekayaan setahun yang lalu. Secara keseluruhan, kekayaan bersih dari 50 taipan terkaya Hong Kong turun sebesar 9 persen, menyusut menjadi US$296 miliar atau setara dengan Rp4.588 triliun (kurs Rp15.500 per dolar AS).