Jakarta, FORTUNE - Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berhasil menduduki peringkat teratas dalam daftar 100 perusahaan terbesar yang dikeluarkan Majalah Fortune Indonesia berdasarkan pendapatan tahun fiskal 2021.
"Alhamdulillah, transformasi ini dapat berkontribusi lebih bagi negeri," ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangannya, Kamis (11/8).
Bila berkaca dari daftar Fortune Indonesia 100, lima besar didominasi BUMN. Peringkat pertama dihuni Pertamina, nomor dua PLN, lalu BRI dan Telkom Indonesia menempati peringkat keempat dan kelima. Di luar itu, ada Bank Mandiri pada peringkat keenam dan MIND ID yang menduduki posisi kesepuluh
Menurutnya, hal tersebut merupakan pencapaian luar biasa dan bukti nyata dari keberhasilan transformasi di BUMN. Dalam daftar Fortune Indonesia 100, 19 di antara perusahaan tercantum merupakan BUMN.
Selain nama-nama di atas, ada Pupuk Indonesia (13), BNI (14), Semen Indonesia (26), dan Pelabuhan Indonesia (Pelindo) pada urutan ke-27. Sementara Krakatau Steel beroleh peringkat ke-30, BTN (32), KAI (46), Wijaya Karya (47), PT PP (50), Jasa Marga (60), Kimia Farma (72), Waskita Karya (78), dan Adhi Karya (83).
Pemeringkatan Fortune Indonesia ini memberikan gambaran positif bagi perekonomian Indonesia karena 80 dari 100 perusahaan teratas berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan. Padahal, pada daftar sama tahun sebelumnya, hanya 30 perusahaan yang berhasil melakukan itu.
"Yang menarik, Fortune menilai pembentukan sejumlah holding BUMN memiliki dampak besar dalam peningkatan pertumbuhan pendapatan bagi BUMN," ujar Erick.
Transformasi BUMN berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, yakni 5,44 persen secara tahunan pada kuartal II-2022. Dengan total aset BUMN yang mencapai sekitar Rp9.000 triliun pada 2021, kontribusi BUMN terhadap PDB mencapai 53 persen.
