Jakarta, FORTUNE - Kebocoran pipa minyak milik PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) di Kecamatan Towuti, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, telah menyebabkan sekitar 30 hektare sawah mengalami gagal panen. Kementerian Pertanian (Kementan) telah turun tangan dengan mengisolasi lahan terdampak untuk mencegah penyebaran kontaminasi lebih lanjut.
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengonfirmasi bahwa langkah-langkah darurat telah dieksekusi di lokasi terdampak, khususnya di Desa Asuli. Ia juga memastikan PT Vale Indonesia akan bertanggung jawab penuh atas kerugian yang dialami para petani.
“Penanggulangannya sudah dilakukan isolasi dan sudah ditanggulangi,” kata Sudaryono saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Jakarta, Selasa (16/9). “Bentuk pertanggungjawabannya akan ada kompensasi untuk petani oleh perusahaan yang bersangkutan. Tim Kementan juga akan segera koordinasi dengan daerah agar kerugian masyarakat tertangani.”
Dalam forum yang sama, anggota Komisi IV DPR, Slamet, menyoroti potensi risiko jangka panjang dari insiden ini. Menurutnya, dampak terhadap kesuburan tanah dan kelestarian lingkungan agrikultur perlu menjadi perhatian serius meskipun ketahanan pangan nasional tidak terganggu.
“Jangka panjang, ini menyangkut kesuburan dan lingkungan pertanian kita,” ujar Slamet.
Menanggapi insiden ini, pihak PT Vale Indonesia menegaskan keselamatan masyarakat dan pemulihan lingkungan menjadi prioritas utama.
“Fokus kami adalah menghentikan penyebaran aliran minyak. Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan agar penanganan berlangsung cepat dan tepat,” ujar Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto, dalam keterangannya pada Agustus lalu.
Lebih lanjut, Vale berkomitmen menjalankan program pemulihan lingkungan secara menyeluruh. Upaya ini mencakup rehabilitasi ekosistem, penyaluran dukungan sosial-ekonomi bagi warga terdampak, serta evaluasi total terhadap sistem keamanan pipa demi mencegah kejadian serupa terulang.
Head of External Relations Vale, Endra Kusuma, menambahkan bahwa perusahaan akan menjalankan seluruh proses pemulihan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
“Masih banyak pertanyaan yang belum bisa dijawab sepenuhnya saat ini, tapi kami berkomitmen menyampaikan perkembangan secara terbuka dan tepat waktu,” kata Endra.
Titik kebocoran pipa minyak tersebut berlokasi di Desa Lioka, Towuti, Kabupaten Luwu Timur, yang berjarak sekitar 20 kilometer (km) dari kompleks pabrik Vale. Pipa itu berfungsi mengalirkan minyak dari pelabuhan Mangkasa ke lokasi pabrik INCO di Sorowako untuk mendukung operasional pemurnian dan tambang.