Jakarta, FORTUNE – Suara sirine kapal laut di pinggir Terminal Multipurpose Wae Kelambu, Nusa Tenggara Timur menandakan resmi penggabungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pelabuhan Indonesia (Persero). Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku telah memerintahkan sejak lama kepada Menteri BUMN saat jilid pertama guna mensegerakannya. Namun, angan-angan ini berhasil terealisasi setelah penantian tujuh tahun lamannya.
"Saya tunggu tunggu 7 tahun tidak terealisasi. Sudah dimulai, oke kalau tidak di-holding-kan (langsung), transisinya ada, virtual holding. Dilakukan virtual holding-nya tapi holdingnya belum ketemu. Hari ini alhamdulillah, sudah terjadi Pelindo I, II, III, dan IV menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero)," kata dia, saat peresmian, Kamis (14/10).
Pada 1 Oktober 2021, Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2021 Tentang Penggabungan PT Pelindo I, III, dan IV (Persero) ke dalam PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).
Hadir pula pada kesempatan tersebut, antara lain, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta jajaran direksi dari Holding Pelindo.