Jakarta, FORTUNE – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengusulkan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Tahun Anggaran 2023 senilai Rp5,83 triliun. Tambahan anggaran ini untuk program percepatan peningkatan produksi padi dan jagung.
Alasan mengusulkan tambahan anggaran di penghujung 2023, bukan pada tahun depan, karena disebabkan kondisi iklim yang sulit untuk diprediksi.
“Kenapa harus sekarang? Harus saya katakan iklim El-Nino tidak mengenal tahun anggaran. Itu datang begitu saja dan pergi begitu saja. Jadi kita yang menyesuaikan, bukan iklim,” kata dia dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR-RI, Senin (13/11).
Sebab lainnya, menurut Amran, perlunya kepastian dalam menyediakan bibit-bibit tanaman seperti padi dan jagung dalam percepatan tanam ini. Dulu, ia mengungkapkan ada produsen bibit yang telah menyediakan bibit. Namun, karena pos anggarannya dicoret, tidak terjadi transaksi dan terjadi kerugian oleh penyedia.
“Pengusaha butuh tiga bulan menyediakan bibit, begitu Januari-Februari kita percepat bisa percepat tanam. Kalau mulai di Januari tender, maka baru akan mulai tanam di Maret maka hujan sudah pergi,” ujarnya.