Pasar Domestik Sepi, Alibaba Ekspansi ke Luar Cina

Cina, FORTUNE - Raksasa e-commerce Cina, Alibaba, pada Jumat (17/12) mengumumkan bahwa e-commerce di luar negeri akan menjadi fokus utama. Langkah ini diambil untuk mencari sumber pertumbuhan yang baru setelah pasar di dalam negeri melalui tahun yang sulit. Awal bulan ini, Alibaba Group Holding Ltd juga merestrukturisasi bisnis e-commerce menjadi dua divisi yang terpisah, yaitu Cina dan internasional.
Usai perombakan eksekutif, Jiang Fan, yang sebelumnya memimpin divisi utama perusahaan Taobao dan Tmall, ditunjuk untuk mengepalai unit perdagangan digital internasional yang baru dibentuk. Unit tersebut mencakup Lazada dan AliExpress, situs e-commerce perusahaan yang menargetkan pasar Eropa dan Amerika Selatan.
Alibaba juga mengumumkan, wakil kepala keuangan perusahaan, Toby Xu menjadi Chief Financial Officer (CFO) menggantikan Maggie Wu yang telah menjabat sejak bulan April lalu. Sementara itu, Maggie Wu akan menjabat sebagai direktur eksekutif pada dewan Alibaba. Diharapkan, melalui perombakan tersebut akan kembali meningkatkan kinerja perseroan.
Bidik transaksi Rp1.456 triliun di pasar ASEAN
Deputi CFO Alibaba Toby Xu, membuat pernyataan publik besar pertamanya sejak ditunjuk bulan ini sebagai CFO. “E-commerce internasional akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan utama”, katanya, dilansir dari Reuters pada Senin, (20/12). Ia menambahkan bahwa 57 persen dari pendapatan untuk Cainiao, Alibaba unit logistik, berasal dari luar negeri.
Alibaba juga menetapkan target gross merchandise value (GMV) atau nilai total transaksi sebesar US$100 miliar atau kisaran Rp1.435 triliun (kurs Rp14.350/US$) untuk e-commerce milik mereka yang beroperasi di Asia Tenggara, Lazada.
Target tersebut telah dibagikan kepada investor pada Kamis, (16/12) dan kemudian dalam presentasi online publik, meningkatkan taruhan bagi Alibaba, yang memasuki wilayah tersebut melalui akuisisi pada tahun 2016.
Dalam presentasi tersebut, Lazada dikatakan mencatatkan US$21 miliar dalam GMV dari September 2020 hingga bulan yang sama pada tahun 2021. Selain itu, Lazada juga berharap dapat melayani 300 juta pelanggan, kira-kira dua kali lipat dari jumlah saat ini.
Sebagai perbandingan, e-commerce Shopee milik Sea Ltd yang merupakan pemimpin pasar di kawasan Asia Tenggara, menghasilkan GMV sebesar US$35,4 miliar per 2020.