Jakarta, FORTUNE - Amerika Serikat yang dikenal superior dalam banyak hal, termasuk kesehatan, harus kembali masuk dalam daftar WHO berisi negara-negara dengan kasus polio aktif. Kenyataan yang diumumkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC itu menempatkan Amerika setara dengan sekitar 30 negara lain seperti Somalia, Ghana, atau Yaman.
"Kami tidak dapat memberikan cukup penekanan bahwa polio adalah penyakit berbahaya yang belum ada obatnya," kata direktur Pusat Nasional Imunisasi dan Penyakit Pernapasan CDC, Dr. Jose R. Romero, dikutip Fortune.com (14/9).
Dia menambahkan bahwa para warga yang belum mendapat vaksin polio agar secepatnya mendatangi lokasi vaksinasi.
Pada Juli lalu, seorang pria berusia 20-an tahun yang tinggal di New York didiagnosis mengalami polio dan menjadi lumpuh karenanya. Dia belum pernah divaksinasi. Sejak itu, virus polio ditemukan di sampel limbah rumah tangga di daerah-daerah sekitarnya.
Sebelum kasus terbaru tersebut ditemukan, polio sempat menjadi sumber ketakutan di AS karena sanggup menewaskan atau melumpuhkan puluhan ribu anak per tahun. Namun, setelah pemerintah setempat menggalakkan program vaksinasi secara luas, AS berhasil membasmi polio pada 1979.
Polio menyebar melalui kotoran manusia. Artinya, seseorang dapat tertular setelah menyentuh kotoran (meskipun dalam jumlah sangat kecil sehingga tak terlihat) atau benda lain yang terkontaminasi kotoran, lalu menyentuh mulutnya. Virusnya juga dapat berpindah via makanan atau minuman yang diolah di lingkungan yang jorok.