DKI Jakarta jadi Medan Perang Omicron, Masyarakat Diminta Waspada

Total kasus Omicron mencapai 840 per 17 Januari 2022.

DKI Jakarta jadi Medan Perang Omicron, Masyarakat Diminta Waspada
Varian Omicron. (Pixabay/Geralt)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – DKI Jakarta menjadi Provinsi yang memiliki jumlah kasus Omicron terbesar yang mencapai 825 kasus. Dari jumlah ini, 243 kasus di antaranya merupakan transmisi lokal, sementara 582 lainnya merupakan kasus paparan dari luar negeri dikarenakan DKI Jakarta merupakan tempat transit penerbangan internasional.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Riza Patria, mengatakan Jakarta menjadi pintu bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang kembali dari perjalanan luar negeri, sehingga potensi terpapar virus Omicron cukup besar. “Kami siap berperang melawan varian baru Omicron,” katanya seperti dikutip Antara (17/1).

Sebelumnya, Menteri Kesehatan mengatakan bahwa DKI Jakarta akan jadi medan perang pertama peningkatan kasus Omicron. Riza berharap masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan demi menekan penularan Covid-19. Kerja sama dari semua pihak dibutuhkan, baik pemerintah maupun masyarakat.

Kasus Omicron Terus Naik

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kasus Omicron di Indonesia kini mencapai 840 orang per 17 Januari 2022. Sebanyak 609 kasus terjadi pada pelaku perjalanan dari luar negeri, 174 kasus dari transmisi lokal, serta 57 kasus Omicron yang masih diteliti sumber penularannya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular Langsung, Kementerian kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan saat ini ada kecenderungan peningkatan kasus kendati jumlahnya tidak signifikan.

“Namun, kita tetap waspada, protokol kesehatan harus tetap kita jalankan sambal percepatan vaksinasi,” ujarnya dalam diskusi daring “Vaksin Booster Hindari Gelombang Ketiga”, Selasa (18/1).

Risiko Terinfeksi Omicron

Nadia memerinci, bahwa dari 840 orang yang terinfeksi Omicron, 79,1 persen sudah mendapat dua dosis vaksin awal, sementara 4,2 persen baru dapat vaksin dosis pertama. Alhasil, masih ada 7 persen yang belum menjalani vaksinasi dan 9,7 persen yang belum diketahui statusnya.

“Menjadi kewaspadaan kita bahwa orang yang sudah divaksin saja masih bisa terkena Omicron, apalagi yang belum divaksin. Kita melihat orang yang sudah divaksin tertular Omicron gejalanya lebih ringan,” ujar Nadia.

Perubahan kebijakan terkait Covid-19

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Letjen TNI Suharyanto, mengatakan bahwa pemerintah terus lakukan evaluasi demi peningkatan efektifitas upaya penanganan, khususnya Omicron. Menurutnya, kebijakan baru bisa saja muncul dalam setiap rapat terbatas setiap minggu.

“Omicron ini kita evaluasi terus menerus sehingga kebijakannya pun berubah menyesuaikan dengan karakteristik ancamannya yang juga berubah-ubah," kata Suharyanto di laman resmi Satgas Covid-19.

Suharyanto meminta masyarakat untuk memahami perubahan-perubahan kebijakan yang terjadi. Hal ini terjadi, semata-mata agar virus tidak meluas, dan pertumbuhan ekonomi pun semakin membaik.

Presiden minta masyarakat segera vaksinasi

Menanggapi peningkatan kasus Omicron yang terjadi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan mengenai pentingnya vaksinasi dalam menghadapi pandemi. Dirinya meminta masyarakat untuk segera mengikuti program vaksinasi yang diberikan gratis oleh pemerintah kepada masyarakat, baik dosis primer, dosis lanjutan, maupun booster.

“Yang belum mendapatkan vaksin segeralah untuk divaksin, yang sudah mendapatkan vaksin (dosis) pertama segera vaksin untuk yang kedua, yang sudah dua kali vaksin segera cari vaksin ketiga, vaksin booster. Semuanya gratis karena vaksinasi penting demi keselamatan kita semuanya,” katanya seperti dikutip laman setkab (18/1).

Presiden juga kembali mengingatkan semua pihak untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Saya tidak akan pernah bosan untuk terus mengingatkan selalu gunakan masker, menjaga jarak, dan jangan lupa mencuci tangan. Intinya ikuti protokol kesehatan dengan disiplin,” tuturnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Saham Anjlok, Problem Starbucks Tak Hanya Aksi Boikot
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M