Kerugian Korupsi Surya Darmadi, Jaksa Agung: Lebih dari Rp78 T

Nilai kerugian tersebut berasal dari beberapa hal.

Kerugian Korupsi Surya Darmadi, Jaksa Agung: Lebih dari Rp78 T
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin (tengah) menyampaikan keterangan pers kasus dugaan korupsi dengan tersangka pemilik PT Duta Palma Group, Surya Darmadi di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (15/8). (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengungkapkan nilai kerugian negara pada kasus penyerobotan lahan oleh Duta Palma Group milik Surya Darmadi mencapai lebih dari Rp78 triliun. 

“Kami libatkan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan). Kami tidak asal-asalan menentukan nilai kerugian itu. Kita libatkan auditor negara seperti BPK (Badan Pemeriksa Keuangan),” katanya dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Selasa (23/8).

Secara terperinci, total kerugian itu mencakup tidak dibayarkannya penerimaan negara bukan pajak (PNBP) berupa provisi sumber daya hutan dan dana reboisasi, denda, dan sewa kawasan sebesar Rp421.844.889.627. Padahal, dia membuka lahan di kawasan hutan untuk perkebunan sawit.

Kemudian, kerugian keuangan negara berupa nilai produksi tandan buah segar (TBS) di kawasan hutan yang telah berubah menjadi kebun kelapa sawit senilai Rp9.656.360.901.000.

Selain itu, kerugian perekonomian negara yang berasal dari kerugian lingkungan akibat perubahan kawasan hutan menjadi kebun kelapa sawit tanpa alih fungsi senilai Rp 69.129.140.176.000.

Terbuka ada tersangka baru

Kejagung telah menetapkan pemilik PT Duta Palma Group, Surya Darmadi sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi dan pencucian uang terkait penyerobotan lahan oleh PT Duta Palma Group di Riau. (ANTARA/ Reno Esnir)

Terkait kemungkinan penetapan tersangka baru dalam kasus Duta Palma Group, Burhanuddin mengatakan kemungkinan penetapan tersangka baru jika telah ada bukti lainnya tetap terbuka. "Kalau ada bukti bukti lainnya, siapa pun saya sikat," ujarnya.

Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan dua tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi dan tindak pencucian uang dalam kegiatan pelaksanaan yang dilakukan Duta Palma Group di Kabupaten Indragiri Hulu: mantan Bupati Indragiri Hulu, R Thamsir Rachman, dan pemilik Duta Palma Group, Surya Darmadi.

Modus korupsi Surya Darmadi

Tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi PT Duta Palma, Surya Darmadi saat dibawa ke Kejaksaan Agung. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Burhanuddin pun membebekan modus korupsi yang menjerat Surya Darmadi. Semua dimulai dengan Duta Palma Group yang melakukan pengelolaan lahan seluas 37.095 hektare tanpa dilandasi oleh hak yang melekat dan melawan hukum yang menyebabkan kerugian negara.

Namun, lahan itu kemudian dimanfaatkan oleh Surya Darmadi. Padahal, diduga tidak terdapat izin lokasi, izin usaha perkebunan, izin pelepasan hutan dari Kementerian Kehutanan, serta tanpa Hak Guna Usaha (HGU) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).

"Dia ada lahan, tapi lahannya tanpa ada surat apa-apa," ujar Burhanuddin.

Kejagung telah menyita 32 aset milik Surya Darmadi yang tersebar di beberapa daerah: 18 di Jakarta, 12 di Riau, dan 2 di Bali. Termasuk di antara aset yang dibeslah adalah kapal laut dan kapal tongkang.
 

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Maret 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

IDN Media Channels

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya
Bea Cukai Kembali Jadi Samsak Kritik Warganet, Ini Respons Sri Mulyani
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Bahlil: Apple Belum Tindak Lanjuti Investasi di Indonesia
Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi