Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat kemiskinan di Indonesia pada September 2021 turun dibandingkan Maret di tahun yang sama. Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan jumlah penduduk miskin berkurang 1,04 juta orang menjadi 26,50 juta orang dari posisi bulan Maret yang sebanyak 27,54 juta orang.
Dengan demikian, rasio penduduk miskin telah kembali ke single digit, yaitu 9,71 persen, setelah sempat tembus 10,19 persen pada September 2020 dan bertahan di 10,14 persen pada Maret 2021. “Penduduk miskin semakin turun dari Maret 2021-September 2021. Artinya upaya perbaikan ekonomi dampaknya kemiskinan mulai terasa karena tren-nya mengalami penurunan.,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (17/1).
Meski demikian, jumlah penduduk miskin pada September 2021 belum membaik bila dibandingkan dengan periode sebelum Covid-19. Sebagai catatan, pada September 2019, jumlah penduduk miskin Indonesia berada di angka 24,78 juta orang atau 9,2 persen. "Angkanya masih lebih tinggi kalau dibandingkan sebelum pandemi khususnya September 2019,” tutur Margo.
Menurut Margo, penurunan jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September tahun lalu tak lepas dari perbaikan berbagai indikator perekonomian yang terjadi di Indonesia. Beberapa di antaranya pertumbuhan ekonomi sebesar 3,51 persen hingga kuartal III 2021 serta inflasi inti yang juga mengalami peningkatan.
"Inflasi inti bulan Maret dan September ini juga terjadi peningkatan. Inflasi tinggi menunjukkan daya beli masyarakat. Kalau meningkat menunjukkan daya beli masyarakat September lebih baik dibandingkan Maret," jelasnya.
Memang ada indikator yang mengalami penurunan seperti peningkatan pengangguran pada Agustus lalu. Namun dibandingkan Februari 2020, jumlahnya telah mengalami penurunan.