Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memang mengusulkan efisiensi terhadap beasiswa di bawah Kemdikbudristek. Namun, Mendiktisaintek mengusulkan agar anggaran tetap pada pagu awal.
Contohnya, beasiswa KIP Kuliah memiliki pagu awal Rp14,6 triliun. DJA Kemenkeu mengusulkan beasiswa KIP Kuliah diefisiensi sebesar Rp1,31 triliun. Namun, Kemdikbudristek mengusulkan agar pagu tetap dipertahankan di angka semula, yakni Rp14,6 triliun karena termasuk program yang tidak seharusnya mengalami efisiensi.
Lalu, Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) awalnya juga diusulkan kena efisiensi sebesar Rp19,47 miliar. Namun, pihak Kemdikti mengusulkan bahwa anggaran BPI dikembalikan ke pagu semula.
"BPI pagu awal Rp194,7 miliar, kena efisiensi oleh DJA sebesar Rp19,47 miliar atau 10 persen. Kami kembalikan lagi ke pagu semula karena ini tidak terkena efisiensi," ujar Satryo.
Hal ini juga berlaku untuk anggaran beasiswa lainnya yang terkena efisiensi dari DJA, tapi akan diusulkan dikembalikan untuk mengikuti pagu semula.