Itu tadi asal-usul dan arti Friday the 13th dari segi kepercayaan. Bagaimana dari sisi sains? Menurut Igor Radun dari Human Factors and Safety Behaviour Group di University of Helsinki’s Intitute of Behavioral Sciences di Finlandia, tak ada data yang memastikan 13 merupakan angka sial.
“Tak ada dan tak akan pernah ada. Tak ada alasan untuk percaya bahwa angka berapapun akan beruntung atau tak beruntung,” katanya, dilansir dari Live Science.
Akan tetapi, beberapa studi menunjukkan sebaliknya. Menurut studi tahun 1993 di British Medical Journal, risiko masuk rumah sakit akibat kecelakaan transportasi bisa meningkat 52 persen pada tanggal 13.
Studi itu menganalisis total cedera karena kecelakaan mobil di Selatan Jalan Tol M25 london selama lima bulan, yang memiliki hari Jumat tanggal 13, di periode 1990 dan 1992. Data itu dibandingkan dengan data pada Jumat tanggal 6 di bulan yang sama
Menanggapi itu, Peneliti Sekolah Kedokteran Klinis di University of Cambridge, Robert Luben mengatakan, “Beberapa orang jelas tak mengerti itu ditulis hanya untuk bersenang-senang dan tak dianggap serius.”
Dari situ, mulai muncul penelitian lain. Sayang, mayoritas studi hanya berpaku pada data statistik seperti data kecelakaan, data bursa, dan lain-lain. Luben menyebut, tak ada upaya membangun hubungan langsung antara kepercayaan terhadap takhayul dan perilaku orang-orang yang meyakininya.
“Karena itu, tak heran jika hasil yang bertentangan dapat terjadi. Di penelitian kami, kami tak menemukan bahwa wanita atau pria mengalami lebih banyak kecelakaan lalu lintas pada Jumat tanggal 13 dibanding hari Jumat sebelum dan sesudahnya,” jelasnya, membahas studinya pada 2004 berjudul Females Do Not Have More Injury Road Accidents on Friday the 13th” di BMC Public Health.
Hemat kata, menurutnya, tak ada angka sial atau angka keberuntungan. Semua dipengaruhi oleh persepsi. Demikian informasi seputar arti Friday the 13th dan asal-usulnya.