Jakarta, FORTUNE - “Jangan sampai Pak Ahok ketinggalan kereta.” Begitu kata Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Arya Sinulingga, kepada Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Pernyataan itu Arya lontarkan beberapa hari setelah Ahok menyebut banyak kontrak bisnis BUMN yang justru merugikan korporasi pelat merah, termasuk Pertamina. Mengutip video di saluran Youtube ‘Panggil Saya BTP’, Ahok meluapkan kemarahannya perihal temuan itu.
Bahkan, dia secara implisit menegur oknum di jajaran direksi BUMN yang tergiur iming-iming seperti jabatan di luar BUMN. Dia menilai, oknum seperti itu berpeluang terlindungi oleh oknum di BPK (Badan Pemeriksa Keuangan).
Di sisi lain, menurut sang stafsus, Menteri BUMN Erick Thohir sudah sejak lama menyampaikan hal yang Ahok lontarkan. Lebih lanjut, dia pun membahas mengenai lima transformasi BUMN yang harusnya sudah Ahok pahami sebagai Komut Pertamina.
“Sebagai komut itu (5 transformasi BUMN) harusnya menjadi acuannya Pak Ahok gitu,” ujar Arya, dikutip dari keterangan audio yang Fortune Indonesia terima, Senin (29/11).