Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi), menjawab pertanyaan permintaan kenaikan tunjangan pensiun punawirawan TNI. Ia mengatakan, hal tersebut sulit dilakukan karena kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia sedang berada dalam posisi yang sulit.
“Saya tahu bahwa gaji pensiun untuk tamtama berada di angka Rp2,6 juta, betul? Untuk bintara berada di angka Rp3,5 juta, bener? Dan untuk perwira pertama, Kapten (sebesar) Rp4,1 juta, betul? Saya tahu, apalagi yang berada di Jabodetabek, angka ini adalah angka yang masih sangat kurang,” kata Jokowi saat membuka Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD), di Sentul, Jawa Barat, Jumat (5/8).
Meski pemerintah sudah memberi Tunjangan Hari Raya (THR) serta gaji ke-13, namun Jokowi juga mengakui bahwa pensiunan bagi para purnawirawan TNI-AD tetap masih kurang. Meski demikian, dirinya akan mengupayakan yang terbaik bagi peningkatakan tunjangan pension para purnawirawan.
“Saya akan panggil Menteri Keuangan, akan saya ajak hitung-hitungan, kalau nanti hitung-gitungan sudah finak akan saya sampaikan kepada Bapak, Ibu, dan Saudara-Saudara sekalian,” ujar Presiden.